
PANGKALAN BUN – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, dalam mengatasi masalah mahalnya harga tiket pesawat, menggelar rapat koordinasi (Rakor) konektivitas Penerbangan. Dalam rapat tersebut di pimpin langsung Penjabat Bupati Kobar Budi Santosa Sudarmadi dan di hadir Plh Sekda Kobar Juni Gultom, Jumat 1 September 2023.
Selain itu dalam Rakor tersebut hadir juga Kepala Dinas Perhubungan Kobar, yang mewakili Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun, Manajemen Nam Air dan Wing Air. Serta hadir juga Kepala Dinas Kominfo Rodi Iskandar.
Dalam Rakor itu, dari pihak UPBU Iskandar Pangkalan Bun memaparkan terjadinya penurunan kunjungan maskapai dari tahun 2019 sampai dengan Juli 2023. Dimana yang awalnya ada 4 maskapai penerbangan, kini hanya tersisa dua maskapai penerbangan saja.
Menyikapi mahalnya harga tiket pesawat dari dan ke bandara Iskandar Pangkalan Bun, maka dalam waktu dekat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat akan menyurati otoritas bandara wilayah VII di Balikpapan. Agar ditinjau kembali sistem penjualan tiket yang melebihi batas atas yang tekah di tetapkan.
Mewakili Pj Bupati Kobar Budi Santosa Sudarmadi, Plh Sekda Kobar Juni Gultom menegaskan, pada prinsipnya pemerintah daerah Kobar sangat serius mengatasi masalah harga tiket pesawat ini. Karena ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, mengingat Kobar merupakan wilayah industri dan perkebunan juga sebagai tujuan wisata. Tentunya kenaikan tiket pesawat yang melebihi dari batas atas sangat berdampak.
“Tadi bapak Pj Bupati telah memerintahkan untuk melayangkan surat kepada otoritas bandara Wilayah VII Balikpapan, perihal peninjauan harga tiket pesawat yang terjual melalui aplikasi, sebab selama ini yang tertera melebihi batas atas yang telah di tentukan,” ujar Juni Gultom.
Langkah lainnya lanjut Juni Gultom, dalam rapat koordinasi telah di sepakati untuk Nam Air akan melakukan ekstra Flight, mengingat penerbangan ke dan dari Jakarta sangat minim. Dimana ekstra Flight dari Nam Air tersebut tiga kali dalam seminggu.
“Kami pun akan meminta pihak maskapai Citi link agar bisa beroperasi kembali, sebab pesawat ATR dari Citi Link dulu pernah beroperasi, berdasarkan informasi ATR Citi link ada 5, satu pesawat mengalami kerusakan, sementara satu pesawat yang tadinya melayani Rote ke Pangkalan Bun di tarik ke Kalimantan Utara ,” ujar Juni Gultom.
Menurut Juni Gultom, upaya yang di lakukan dalam waktu dekat ini sebagai upaya yang paling tercepat mengatasi masalah tiket pesawat tersebut, mengingat saat ini kondisi landasan pacu Bandara Iskandar Pangkalan Bun belum memungkinkan untuk pesawat Airbus, dimana pengembangan landasan akan dilakukan pada tahun 2024. (Man)