PALANGKA RAYA – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Prof. Dr. Ir. Salampak Dohong, MS menanggapi beberapa isu yang saat ini sedang ramai dibincangkan mengenai perkembangan kampus terbesar dan tertua di Kalimantan Tengah ini.
Isu itu diantaranya berkenaan dengan banyaknya kritik yang disampaikan oleh mahasiswa UPR mengenai masalah pungutan liar (Pungli), kurangnya sarana dan prasaran pendukung dalam proses perkuliahan serta masalah lainnya di kampus UPR.
Profesor Salampak saat dihubungi mengatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas masukan mahasiswa. Ia menyatakan siap bertemu langsung dengan mahasiswa untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Masalah yang disampaikan mahasiswa adalah masalah yang sekarang ini memang sedang saya atasi dan ini lagi berproses,” katanya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis, 7 September 2023.
Dirinya juga meminta dan mohon doa restu semoga upaya membangun UPR unggul dan berkarakter dapat terwujud, tentunya hal ini memerlukan dukungan semua pihak.
“Saya senang kalau mereka (mahasiswa) langsung sampaikan ke Rektor masalah dan aspirasi yang positif untuk UPR,” ucapnya.
Ia selaku Rektor mengaku turut prihatin melihat kondisi UPR saat ini. “Jujur saya nangis, makanya saya sering jalan-jalan ke semua fakultas dan sangat memahami kondisi UPR. Mulai dari listrik, internet dan sarana prasarana,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dia berharap semua pihak harus saling bersinergi untuk memperbaiki setiap permasalahan yang ada di UPR, dengan memperbaiki layanan secara bertahap termasuk ijazah dibagi saat wisuda sesuai aturan yang berlaku.
“Kita juga berkomitmen mendorong mahasiswa kuliah cepat selesai dengan evaluasi kurikulum yang kira-kira menjadi penyebab lambatnya mahasiswa selesai harus dipangkas,” bebernya.
“Kemudian juga untuk masalah diktat dan buku sekarang sedang ditangani oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) UPR,” pungkas Rektor. (Rahul).