Direktur BUMD PT Habaring Hurung Terkesan Menghindari Awak Media?

Ilustrasi BUMD

SAMPIT – Direktur BUMD PT Habaring Hurung yang diketahui bernama Oci tampak menghindari wartawan media Berita Sampit ketika hendak bertemu untuk wawancara terkait penyertaan modal senilai Rp50 miliar.

“Selamat pagi, saya lagi ke Palangka Raya Pak,” tulisnya ketika dihubungi via WhatsApp (WA) saat hendak diwawancarai terkait BUMD tersebut, Kamis 6 September 2023.

Pada hal media ini ingin menanyakan untuk apa saja penyertaan modal Rp50 miliar tersebut, bergerak di sektor apa saja BUMD PT Habaring Hurung?. Namun ketika dihubungi kembali pada Senin 11 September, Oci juga menyampaikan masih di luar kota.

“Malam pak saya masih di luar, lihat besok ya pak,” ucapnya, Senin 11 September 2023.

Namun hingga Rabu 13 September 2023 juga tidak ada jawaban. Pasalnya masyarakat bahkan anggota DPRD belum mengetahui bisnis yang dijalankan serta belum pernah memaparkan perencaan bisnis kepada para anggota Dewan, namun akan digelontorkan dana dengan nilai besar sebagai investasi.

BACA JUGA:  Pemkab Kotim Lakukan Persiapan Menyambut Kunjungan Kerja Kepala BNN RI

Bergerak di sektor apa saja BUMD sejauh ini, yang dikabarnya ada bisnis pelabuhan, limbah medis, pasar, pengolahan es batu, dan dimana lokasinya.

Masyarakat juga ingin mengetahui, bagaimana pendapatan untuk daerah selama ini, berapa banyak yang sudah disumbangkan dan disetorkan, serta berapa penghasilan untuk daerah rata-rata per tahun, apakah layak sebagai bisnis dengan modal Rp50 miliar, ke depan apa saja sektor yang akan digarap?.

Serta tanggapan terkait pandangan sejumlah fraksi di DPRD menyebut kegiatan BUMD tidak jelas. Dua Fraksi yaitu Demokrat dan Golkar ingin agar penyertaan modal Rp50 miliar itu ditunda karena kondisi kas daerah yang tidak stabil.

BACA JUGA:  Warga Antusiasme Saksikan Sampit Expo 2024, Irawati: Bukti Perekonomian Sudah Mulai Pulih Pasca Covid-19 

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kotim SP Lumban Gaol menilai kondisi kas daerah sedang tidak baik-baik saja dan perencaan bisnis perusahaan juga tidak dipaparkan dengan jelas.

“Masyarakat juga bertanya-tanya BUMD tersebut bergerak di bidang apa, dimana kantornya dan untuk apa penyertaan modal hingga 50 Miliar Rupiah tersebut,” ujarnya.

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kotim H Abdul Kadir juga mengakui tidak mengetahui secara detail terkait perusahaan tersebut dan bagaimana pengelolaan modalnya ke depannya, karena belum pernah hadir di DPRD Kotim memaparkan perencanaan bisnis BUMD yang modalnya dari uang rakyat itu. (Nardi)