SAMPIT – Ada yang takut, ada juga yang berani. Dengan senyum ceria ditambah rasa penasaran anak-anak ini ingin melihat hewan apa yang dikeluarkan dari dalam kotak oleh anggota komunitas penyelamat hewan Kabupaten Kotawaringin Timur ini.
Setelah dikeluarkan, ternyata seekor ular sanca bewarna kuning atau sering dinamakan sanca albino. Tak pelak anak-anak ini ada yang berteriak takut, namun ada juga yang penasaran ingin memegang ular yang terlihat jinak tersebut.
Selain ular sanca, ada juga ular jenis king kobra, biawak, kura-kura, serangga, hingga buaya di bawa langsung oleh anggota penyelamat hewan ini untuk dikenalkan, agar anak-anak bisa mengetahui hewan-hewan tersebut apakah berbahaya atau tidak.
“Ini jenis biawak, hewan ini tidak berbisa, tetap bahayanya dia bisa menggigit kita, dan ini contohnya tangan om kena gigitnya,” kata Harie Anggota Komunitas Penyelamat dan pencinta Hewan, saat memberikan pemahaman kepada anak-anak RA mupun Paud Nurul Iman Sampit. Kamis 14 September 2023.
Kemudian Harie mengeluarkan lagi didalam sebuah bok seekor hewan yang juga berbahaya dan sering ditemukan di Kalimantan, yakni buaya dengan jenis muara.
Tapi buaya yang dibawanya adalah anaknya, dan sudah mendapatkan izin dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk merawatnya.
“Kecil seperti ini usianya sekitar tiga tahun, hewan ini sering ditemukan di daerah kita ini. Jenis Aligator ini sangat berbahaya karena memiliki gigitan yang kuat dan sangat buas. Jika kalian melihat hewan ini di sungai, jangan dibunuh ya, karena dilindungi, laporkan saja ke petugas penyelamatan hewan,” terang Herie.
Setelah mengenalkan beberapa satwa dilindungi yang dibawanya, kemudian anak-anak, guru-guru serta para orang tua murid mendapatkan kesempatan untuk mengabadikan dengan berfoto bersama hewan tersebut.
Sementara itu, Kepala RA Nurul Iman Fitriani mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah belajar mengenalkan jenis-jenis binatang ciptaan tuhan kepada anak agar bisa mencintai dan menjaga kelestarian hewan dilindungi tersebut.
“Kegiatan ini untuk mengenalkan anak-anak pada binatang ciptaan allah, kita ingin agar anak-anak bisa mengenal beragam jenis hewan-hewan diusia mereka yang masih dini,” jelasnya.
Fitriani berharap dengan adanya kegiatan belajar dan mengenal satwa ini, anak-anak bisa lebih mencintai mahluk ciptaan allah, dan memahami perilaku hewan-hewan itu.
“Ini akan kita jadikan kegiatan tahunan bekerja sama dengan komunitas pencinta hewan dan Damkarmat Kotim,” tutupnya. (ilm).
