Waspada Puncak Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan pada September 2023

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin

JAKARTA– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta semua pihak untuk mewaspadai dan siap siaga menghadapi puncak kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat dampak musim kemarau pada September 2023.

Anggota DPR RI Mukhtarudin mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak dari kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Indonesia.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut BPBD mestinya membangun kolam retensi sebagai upaya untuk mengurangi dampak kekeringan yang lebih luas” tandas Mukhtarudin Jumat 15 September 2023.

Kebakaran hutan dan lahan berdampak pada rusaknya ekosistem dan menyebabkan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan.

Dampak lainnya dari asap yang ditimbulkan dapat menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Penyakit Jantung serta iritasi pada mata, tenggorokan dan hidung.

Mukharudin mengatakan tersebarnya asap dan emisi gas Karbondioksida dan gas-gas lain ke udara juga akan berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

“Kebakaran hutan dan lahan juga mengakibatkan berkurangnya sumber air bersih dan bencana kekeringan, karena tidak ada lagi pohon untuk menampung cadangan air,” imbuh Mukhtarudin.

Untuk itu, Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini meminta komitmen pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang yang efektif dan efisien dalam mencegah dampak kekeringan yang berkelanjutan.

“Mulai dari membangun atau melakukan rehabilitasi terhadap jaringan irigasi, membangun waduk buatan utamanya daerah yang kerap mengalami kekeringan,” beber Mukhtarudin.

Semua pihak juga, lanjut Mukhtarudin, harus memelihara dan melakukan rehabilitasi terhadap konservasi lahan maupun air, reboisasi hutan dan penghijauan di area pemukiman warga maupun di jalan besar hingga melakukan sosialisasi untuk penghematan air

“Mari kita rawat alam agar anak cucu kita dapat menikmati lingkungan yang indah dan udara yang segar. Jaga keasrian alam untuk generasi yang akan datang,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)

Follow Berita Sampit di Google News