
KUALA PEMBUANG – Pasca kericuhan yang terjadi di PT Hamparan Masawit Bangun Persada I (PT HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) masih membuat karyawan trauma.
Apalagi dalam kericuhan itu massa aksi yang berjumlah ratusan tersebut melakukan perusakan dan pembakaran mes karyawan hingga sekolah tak luput dari amukan massa.
Banyak karyawan yang masih trauma akan adanya kericuhan kembali, mereka memilih mengungsi karena alasan keamanan.
Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan, saat ini ratusan karyawan PT HMBP masih memilih mengungsi karena alasan keamanan.
“Masjid bangkal dan sekolah daerah tabiku. Ijin mas,” kata Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow.
Dia mengatakan lokasi pengungsian tidak hanya di satu titik lokasi, namun ada juga yang mengungsi di masjid dan sekolah yang berada di Desa Tabiku, Kecamatan Seruyan Raya.
Diketahui kericuhan itu terjadi karena massa aksi menuntut terkait pemberian Kebun plasma 20 persen dari luasan Hak Guna Usaha (HGU) PT HMBP I.
Kericuhan itu terjadi di areal PT HMBP. Akibatnya massa aksi yang berjumlah ratusan tersebut melakukan perusakan mes karyawan hingga sekolah ikut dibakar.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui secara pasti jumlah karyawan yang mengungsi akibat kericuhan yang terjadi di PT HMBP.