Waisak 2024 Momentum Refleksikan Pentingnya Menjaga Kerukunan

Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan DPR RI Mukhtarudin

JAKARTA– Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan DPR RI Mukhtarudin menyampaikan selamat memperingati Hari Raya Waisak kepada seluruh umat Buddha di Indonesia.

“Selamat Hari Raya Waisak 2568 BE. Semoga kecemerlangan ada di dalam hati kita dan menuntun kita untuk selalu berbuat baik tanpa pamrih,” kata Mukhtarudin, Kamis 23 Mei 2024.

Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhist Era 2024 tahun ini bertemakan “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia.”

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini berharap agar umat Buddha saling memahami dan mentoleransi adanya perbedaan.

BACA JUGA:  Tekan Laju Inflasi, Mukhtarudin: TPID Harus Gelar Operasi Pasar Jelang Idul Adha 2024

“Perayaan Waisak tahun ini sebagai momentum untuk merefleksikan pentingnya saling menjaga kerukunan,” beber Mukhtarudin.

Artinya, peraih penghargaan tokoh pejuang Pancasila oleh KNPI tahun 2021 ini mengingatkan bahwa perbedaan harus dimaknai sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain agar terwujud tatanan hidup masyarakat yang bahagia.

“DPR berharap kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk terus menjalin sinergi antar sesama dan memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan Indonesia untuk masa mendatang,” imbuh Mukhtarudin.

Perlu diketahui, Waisak atau Vesakha Puja adalah hari memperingati hal-hal mengenai kelahiran, kecerahan, dan wafatnya Buddha Gautama. Maka dari itu, Hari Raya Waisak merupakan hari yang teramat penting dan bermakna bagi masyarakat beragama Buddha.

BACA JUGA:  Ucapkan Hari Anak Nasional 2024, Mukhtarudin: Mereka Adalah Generasi Emas 2045

Untuk itu, Anggota Komisi VII DPR RI mengajak kepada seluruh umat beragama di Indonesia untuk meningkatkan solidaritas dan menghormati Hari Raya Waisak bagi umat Buddha di Indonesia.

Peringatan Hari Raya Waisak ini, lanjut Mukhtarudin, dapat makin meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri, agar tidak mudah dipecah belah.

“Mari kita menjaga keharmonisan yang menjadi kunci dan pedoman hidup berdampingan dalam berbangsa dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)