Dari tahun ke tahun, perjalanan ratusan ribu calon Jemaah menuju tanah suci Mekkah yang untuk melaksanakan ibadah haji yang merupakan rukun Islam ke 5 sering kali diwarnai cerita diluar nalar dan logika.
Seperti halnya kisah nyata seorang nenek calon Jemaah Haji, yang mau berangkat menunaikan Ibadah Haji, tiba-tiba ketinggalan pesawat. Namun si Nenek tetap bisa berangkat ke tanah suci dengan cara yang diluar nalar/logika.
Inilah kisahnya:
Air mata benar-benar mengubah jalannya takdir bagi seorang nenek dari Aljazair yang menangis di ruang tunggu bandara. Ia ketinggalan pesawat yang akan membawanya menunaikan ibadah haji.
Si nenek terus menangis karena keinginannya untuk melaksanakan ibadah haji. Kerinduannya pada Allah SWT dan keinginan untuk menjawab seruan Allah-Nya waktu itu ternyata batal karena ketinggalan pesawat. Nenek itu terus menerus menangis.
Ia tidak mau meninggalkan ruang tunggu di bandara itu sambil terus memegang ticket pesawat yang bernomor kursi pesawat.
Sementara itu, pilot pesawat yang mengangkut jamaah haji dari Aljazair menuju Saudi Arabia saat terbang mendengar suara gemeretak pada mesin pesawatnya yang dianggapnya mengalami kerusakan di mesin.
Hal itu memaksanya untuk memutar pesawat untuk kembali ke Aljazair, kembali mendarat di airport yang beberapa menit lalu ditinggalkannya.
Di bandara, seluruh penumpang diturunkan dan diminta untuk menunggu lagi di ruang tunggu. Tapi petugas bandara tidak menemukan ruangan tunggu yang kosong, kecuali ruangan tempat di mana perempuan tua itu sedang menangis.
Bisa dibayangkan bagaimana takjubnya perempuan tua itu, karena melihat teman-temannya sesama jamaah haji datang kembali. Ia merasa seperti bermimpi. Dari mulutnya tidak henti-hentinya ia mengucapkan kata syukur.
Ajaibnya lagi, setelah diperiksa dengan seksama, ternyata keadaan pesawat itu baik -baik saja dan tidak ada kerusakan sama sekali.
Pemeriksaan mesin pesawat tidak memakan waktu lama, Pesawat bisa kembali segera terbang. Sang nenek pun kini bisa ikut, melaksanakan ibadah hajinya.
Subhanallah… Ini ekspresi dosis tinggi dari the power of Imtaq-In ahsantum ahsantum li anfusikum. Pesawat dengan 200 penumpang itu ternyata harus kembali ke bandara hanya untuk menjemput seorang perempuan tua yang rindu ingin menjawab seruan Tuhan-Nya.
Air mata apa yang ia teteskan sehingga mampu mengetuk pintu langit? Keyakinan apa yang ia miliki sehingga mampu mengubah jalannya takdir?
Bila segalanya berlalu darimu, bila semua pintu telah tertutup, tetapi engkau tetap bergantung dan berharap pada ALLAH, maka Allah akan selalu ada untukmu.
Kisah ini menjadi bukti bahwa mukjizat do’a masih terjadi dan akan selalu terjadi, di zaman yang bukan zaman Nabi-Nabi pun.
(Kisah Nyata ini, ditulis kembali oleh MAMAN WIHARJA merupakan cerita postingan ulang dan copy paste tahun 2016 sampai sekarang di sejumlah Media Online dan Cetak, Facebook, TikTok ). Semoga bermanfaat bagi Umat Islam, untuk terus tafakur mendekatkan diri agar kita semua menjadi ahli surga, Aamiin).