Pj Bupati Gunung Mas Sampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023

IST/BERITA SAMPIT - Pj. Bupati Gunung Mas, Herson B Aden saat  menjabarkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2023 pada rapat paripurna ke-1 DPRD Kabupaten Gunung Mas masa persidangan III tahun 2024. 

KUALA KURUN – Pejabat (Pj) Bupati Gunung Mas, Herson B Aden memaparkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gunung Mas tahun 2023 di rapat paripurna ke-1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat masa persidangan III tahun 2024 yang digelar di aula paripuna dewan, Rabu 19 Juni 2024.

Dikatakannya, pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah atas pelaksanaan APBD dalam masa satu tahun anggaran berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, laporan arus kas, perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

“Dalam tahun anggaran 2023, realisasi atas Pendapatan Daerah (PAD) secara keseluruhan sebesar Rp1.176.119.496.936,58 atau mencapai 97,15 persen dari total jumlah anggaran sebesar  Rp1.210.631.011.162,00,” ungkap Herson B Aden.

Selain itu ia menyampaikan komponen-komponen anggaran pendapatan daerah  dengan realisasinya yakni, PAD dengan realisasi sebesar Rp35.992.250.832,58 atau mencapai 48,42 persen dari estimasi anggaran sebesar Rp74.332.496.530,00.

BACA JUGA:  Pemkab Gunung Mas Gelar Sosialisasi Perilaku Anti Korupsi

Kemudian, pendapatan transfer dengan realisasi sebesar Rp1.135.524.590.828,00  atau mencapai 100,26 persen, dari estimasi anggaran sebesar Rp1.132.550.474.632,00. Dimana lain-lain pendapatan yang sah dengan realisasi sebesar Rp4.602.655.276,00 atau mencapai 122,80 persen dari estimasi anggaran sebesar Rp3.748.040.000,00.

“Belanja daerah dalam tahun anggaran 2023, realisasi keseluruhan atas Belanja Daerah sebesar Rp1.250.220.807.539,09 atau mencapai 93,70 persen dari total jumlah anggaran sebesar Rp1.334.210.394.363,00,”bebernya.

Lebih lanjut dikatakannya, komponen belanja daerah terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Untuk belanja operasi kata dia, dengan realisasi sebesar Rp796.281.117.535,70 atau mencapai 93,72 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp849.602.808.825,00. Sedangkan belanja modal dengan realisasi sebesar Rp276.129.599.031,39  atau mencapai 94,62 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp291.830.294.608,00.

Kemudian, belanja tidak terduga dengan realisasi sebesar Rp212.500.000,00 atau mencapai 2,22 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp9.580.000.000,00. Belanja transfer merupakan transfer bantuan keuangan dengan realisasi sebesar Rp177.597.590.972,00 atau mencapai 96,94 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp183.197.290.930,00.

BACA JUGA:  Sekda Gunung Mas Ikuti FGD Kelistrikan, Berharap Rasio Elektrifikasi PLN Tercapai 100 Persen

“Dari perhitungan total keseluruhan realisasi komponen pendapatan daerah tahun 2023 dikurangi dengan total keseluruhan realisasi komponen belanja daerah tahun 2023 yang tadi telah dijabarkan, maka APBD Kabupaten Gunung Mas tahun 2023 terdapat DEFISIT anggaran sebesar Rp74.101.310.602,51,” sebut Herson.

Disebutkan Herson, pembiayaan daerah terdiri dari komponen penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan yakni, penerimaan pembiayaan dengan realisasi sebesar Rp135.547.383.201,20 atau mencapai 100,00 persen dari estimasi anggaran sebesar Rp135.547.383.201,00.

Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan dengan realisasi sebesar Rp11.968.000.000,00 atau 100,00 persen dengan realisasi sebesar Rp11.968.000.000,00.

“Realisasi penerimaan pembiayaan daerah tahun 2023 dikurangi dengan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah tahun 2023, terdapat realisasi pembiayaan netto sebesar Rp123.579.383.201,20. Dengan demikian, maka terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun 2023 sebesar Rp49.478.072.598,69 yang merupakan jumlah dari Defisit anggaran ditambah dengan pembiayaan netto,”tutup Herson B Aden.

(ale)