Sweeping Stunting di Kotim Berlanjut, 43 Persen Balita Sudah Terdata

NARDI/ BERITA SAMPIT- Kepala Dinas Kabupaten Kotim Umar Kaderi saat diwawancarai.

SAMPIT – Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi menyampaikan kegiatan sweeping stunting terus berjalan, saat ini sudah didata menjadi 43 persen, yang mana sebelumnnya hanya 10 persen.

“Sweeping atau pendataan balita menyeluruh terus berlanjut selama tiga hari Jumat, Sabtu, Minggu,” ungkap Umar, Minggu 30 Juni 2024.

Ia menyampaikan seluruh kecamatan dilakukan pengukuran balita dari rumah ke rumah, sebab sebelumnnya banyak balita yang tak terdata karena banyak yang tidak ke posyandu atau ke puskesmas.

“Sesuai intruksi bupati bahwa camat lurah, kades, RT, ibu PKK bergerak bersama nakes untuk melakukan pengukuran,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Pembangunan Mal Lingkar Utara Masih Menunggu Kajian Tim Teknis

Berdasarkan data Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Kemenkes RI pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Kotim dengan target 36.328 balita sasaran.

Dari 15 ribu balita yang diukur hingga hari kedua, sebanyak 46 persen yang bermasalah gizi atau sekitar 7 ribu balita di Kotim.

Diberitakan sebelumnnya Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menerima laporan bahwa Kotim terendah dalam penanganan stunting Juni 2024.

Ia menilai angka penurunan stunting diduga karena sedikitnya jumlah anak yang terdata dari posyandu atau puskesmas, sehingga data belum akurat, belum diketahui alasan balita tidak datang ke posyandu.

BACA JUGA:  Disdik Kotim Apresiasi Workshop Transisi PAUD ke SD KKKS Hasien Kecamatan Mentawa Baru Ketapang

Karena tidak ditimbang sehingga hasilnya belum masuk dalam sistem, perhitungan sampel yang masih sedikit itu tidak bisa menggambarkan keseluruhan angka stunting di Kotim.

Bupati memerintahkan segenap kecamatan untuk membentuk tim di desa-desa, bergerak mendata datang kerumah-rumah melakukan pengukuran dan penimbangan, gerakan ini juga melibatkan ibu-ibu PKK, akan difokuskan selama tiga hari sejak 28 hingga 30 Juni 2024.

(nardi)