Sekretaris Umum HMI FEBI Palangka Raya Serukan Kader Tetap Jaga Independensi di Tahun Politik

SYA'BAN/BERITASAMPIT - Foto bersama Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Cabang Palangka Raya, Muhammad Sya'ban (kiri), dan Sekretaris Jendral PB HMI, Muhammad Jusrianto (kanan).

PALANGKA RAYA – Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Cabang Palangka Raya, Muhammad Sya’ban, mengimbau kepada seluruh kader HMI untuk tetap menjaga independensi di tengah tahun politik 2024.

Menurut Sya’ban, independensi merupakan prinsip dasar yang harus terus dijaga oleh setiap kader HMI, terutama dalam konteks politik yang sering kali memancing berbagai kepentingan luar.

“Sebagai organisasi mahasiswa Islam, HMI harus tetap berdiri di atas semua golongan dan kepentingan politik. Ini adalah landasan penting agar HMI dapat terus berfungsi sebagai kekuatan moral dan intelektual yang bersih,” ujar Sya’ban, Minggu 6 Oktober 2024.

Sifat independen HMI sendiri tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, tepatnya pada Bab III Pasal 5, yang menegaskan bahwa HMI bersifat independen.

BACA JUGA:  KONI Kalteng Siap Lakukan Evaluasi dan Pembinaan Atlet

Dengan landasan ini, HMI berkomitmen untuk tidak terikat pada kepentingan politik tertentu dan fokus pada pengembangan keilmuan, kepemimpinan, serta pengabdian kepada masyarakat.

“Independensi HMI sudah diatur dengan jelas dalam AD/ART, dan ini menjadi panduan yang harus kita pegang kuat. Dalam situasi politik yang memanas, kita harus bisa menjadi pihak yang netral dan kritis, bukan sekadar ikut arus kepentingan politik praktis,” tegas Sya’ban.

Lebih lanjut, Sya’ban mengingatkan bahwa posisi HMI sebagai organisasi mahasiswa harus tetap fokus pada pembinaan kader yang bertanggung jawab dan berintegritas, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

BACA JUGA:  Willy-Habib Akan Membawa Perubahan Nyata untuk Kalimantan Tengah

“Kita bukan alat politik, kita adalah agen perubahan yang mengedepankan nilai-nilai Islam dan keilmuan,” tambahnya.

Selain itu, Sya’ban menekankan pentingnya peran kader HMI dalam melakukan kontrol sosial dan memberikan kritik konstruktif terhadap kebijakan publik, terlepas dari siapa pun yang berkuasa.

“Kita harus selalu mengedepankan rasionalitas dan obyektivitas dalam menyikapi isu-isu politik. Itulah bentuk nyata dari independensi yang kita jaga,” pungkasnya.

Dengan terus menjaga independensi dan netralitas, HMI diharapkan dapat menjadi contoh bagi organisasi mahasiswa lainnya dalam menjalankan fungsi intelektual dan sosial, serta tetap berperan sebagai pengawal demokrasi yang sehat di Indonesia.

(Sya’ban)