Dewan Dorong Sinergi Antar-Pemangku Kepentingan Tangani Stunting

Dewan Dorong Sinergi Antar-Pemangku Kepentingan Tangani Stunting
Anggota DPRD Kabupaten Katingan Budy Hermanto

KASONGAN – Anggota DPRD Katingan Budy Hermanto, menyebut bahwa stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, termasuk praktik pengasuhan yang kurang tepat, keterbatasan layanan kesehatan, asupan gizi yang tidak memadai, serta akses yang minim terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi.

“Masalah stunting tidak hanya muncul setelah kelahiran anak. Prosesnya dimulai jauh sebelumnya, bahkan saat anak masih berada dalam kandungan. Oleh sebab itu, perhatian terhadap ibu hamil dan anak usia dini menjadi sangat penting,” ujar Budy, Selasa (21/10/2024).

Menurutnya, pemantauan tumbuh kembang anak dan edukasi yang tepat bagi calon orang tua, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki anak di bawah usia dua tahun (baduta) harus menjadi prioritas utama.

BACA JUGA:  Tingkatkan PAD, Dewan Dorong Pemkab Katingan Kembangkan Destinasi Wisata Baru

“Pendekatan ini membutuhkan sinergi lintas sektor dan berbagai strategi, termasuk kampanye edukasi nasional dan kegiatan berbasis masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola asuh, asupan gizi, dan kebersihan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa sejumlah kebijakan sudah disiapkan untuk mendukung upaya ini, seperti Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, serta Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Selain itu, di tingkat provinsi, Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 14 Tahun 2019 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Melalui Aksi Ela Hindai Stunting telah menjadi panduan penting.

“Semua kebijakan ini diarahkan untuk membangun generasi emas Indonesia pada tahun 2045. Kita ingin memastikan bahwa di usia 100 tahun kemerdekaan, Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas, kreatif, dan berdaya saing,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Dewan Minta Pemkab Katingan Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur Jalan

Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama secara maksimal. Menurutnya, dinas-dinas terkait, pemerintah daerah, dan masyarakat harus saling mendukung untuk mencapai target penurunan angka stunting secara nasional pada tahun 2024, yaitu 14 persen.

“Sinergi antara semua pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilan. Tidak cukup hanya dengan program pemerintah, tetapi juga diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” pungkasnya.

(Kawit)