KASONGAN – Pentingnya edukasi tentang gizi yang baik menjadi salah satu sorotan Anggota DPRD Wahidin. Ia menilai bahwa pengetahuan masyarakat terkait gizi keluarga masih rendah, sehingga diperlukan sosialisasi yang intensif dari berbagai pihak, baik di tingkat kabupaten hingga desa. Langkah ini dianggap krusial untuk menekan angka stunting yang masih menjadi masalah kesehatan serius di wilayah tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa literasi gizi keluarga sangat penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang. Hal ini tidak hanya bertujuan mencegah stunting tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.
“Stunting di Kabupaten Katingan, dan mungkin di wilayah lainnya, tidak hanya terjadi di kalangan keluarga miskin. Pola asuh dan pemahaman yang kurang terhadap pentingnya gizi juga menjadi faktor penyebab,” jelasnya, Selasa (21/10/2024).
Menurutnya, masyarakat sering kali menganggap stunting sebagai masalah yang hanya terjadi pada keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Padahal, data menunjukkan bahwa stunting juga banyak disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pola makan sehat, asupan nutrisi selama masa kehamilan, serta praktik pengasuhan anak.
“Langkah untuk menekan angka stunting harus dimulai dengan memberikan pemahaman menyeluruh kepada ibu hamil dan anggota keluarga lainnya. Mereka perlu memahami apa yang harus dikonsumsi selama masa kehamilan dan bagaimana memberikan gizi terbaik kepada anak-anak mereka,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Katingan saat ini tercatat sebesar 18,6 persen berdasarkan data sebaran stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Angka ini masih jauh dari target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Tingginya angka ini menunjukkan perlunya kolaborasi semua pihak, termasuk DPRD, Pemkab Katingan, tenaga kesehatan, dan masyarakat, untuk memastikan langkah-langkah strategis dalam penurunan prevalensi stunting berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sebagai bagian dari DPRD, ia dan lembaganya siap mendukung penuh langkah-langkah Pemerintah Kabupaten Katingan dalam menangani stunting. Hal ini termasuk alokasi anggaran yang memadai untuk program kesehatan ibu dan anak, penyediaan fasilitas kesehatan yang layak, serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
“Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Jika semua pihak saling mendukung, saya yakin kita bisa mencapai target penurunan angka stunting yang telah ditetapkan secara nasional,” tutupnya.
(Kawit)