ASRI Sampaikan Visi Misi Inovasi Pelayanan Publik dalam Debat Publik Kalteng Kedua

SYA'BAN/BERITASAMPIT - Tangkapan layar Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4, H. Abdul Razak dan H. Sri Suwanto (ASRI), saat menyampaikan visi dan misi mereka dalam debat publik kedua.

PALANGKA RAYA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4, H. Abdul Razak dan H. Sri Suwanto (ASRI), menyampaikan visi dan misi mereka dalam debat publik kedua yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng di Grand Studio Metro TV, Jakarta, Selasa 5 November 2024 malam.

Dengan tema “Inovasi Pelayanan Publik dalam Menyelesaikan Persoalan Daerah,” pasangan ini menyoroti pentingnya inovasi pelayanan publik sebagai pilar perubahan untuk Kalteng.

Razak mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng pernah dikenal sebagai gudang inovator, pekerja keras, dan cerdas, serta dinobatkan sebagai provinsi dengan inovasi pelayanan publik terbanyak se-Indonesia pada kompetisi di Kementerian PAN-RB.

Namun, pencapaian itu kini terasa jauh, karena dalam delapan tahun terakhir, Kalteng mengalami kemunduran dan bahkan menyandang status sebagai provinsi dengan inovasi pelayanan publik paling minim di Indonesia.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 400 Tahun 2023, Kalteng berada di posisi ke-33 dari 38 provinsi yang minim inovasi pelayanan publik, sebuah kondisi yang sangat miris.

BACA JUGA:  Kampanye Akbar Pasangan Cagub-Cawagub Kalteng: Koyem Serahkan Pembangunan Wilayah Barat kepada SHD

Melalui visi dan misi yang mereka usung, yaitu “Amanah,” Abdul Razak dan Sri Suwanto bertekad untuk melakukan inovasi dalam pelayanan publik guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

Dalam bidang pendidikan, mereka mencatat bahwa pelayanan publik sangat minim. Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat rata-rata lama sekolah di Kalteng hanya 8,73 tahun atau setara dengan kelas tiga SMP.

Pencabutan tunjangan kinerja daerah untuk pegawai yang tertuang dalam Pergub Nomor 5 Tahun 2022 berdampak buruk bagi kesejahteraan guru dan pelayanan publik di bidang pendidikan. ASRI berkomitmen untuk memberikan tunjangan tambahan penghasilan kepada seluruh guru, baik PNS, PPPK, maupun honorer.

Di sektor kesehatan, situasinya tidak kalah menyedihkan. BPS 2023 mencatat bahwa lebih dari 1 juta penduduk Kalteng tidak memiliki jaminan kesehatan, seperti BPJS, untuk berobat.

BACA JUGA:  KPU Gunung Mas Gelar Rakor Penyusunan DPTb

Saat ini, hanya terdapat 108 dokter yang melayani 2,7 juta penduduk, jauh dari standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh WHO.

“Begitu ASRI terpilih, pekerja kebun, penyadap karet, petani, buruh, nelayan, dan pengemudi online akan mendapatkan jaminan kesehatan dan bisa berobat gratis,” ujar Sri Suwanto.

Sejak 2019, jumlah penduduk miskin di Kalteng terus meningkat. BPS 2023 mencatat ada 142.000 jiwa lebih penduduk miskin, dan masih ada 57.000 jiwa lebih yang berjuang untuk bertahan hidup.

“Kami mengapresiasi kalangan muda yang berusaha berkreasi sendiri di Palangka Raya, seperti About Somethink (ABS) dan Brati Kopi Indonesia di Buntok. Anak-anak muda di Kalteng menjadi inspirator karena usaha mereka sendiri. Pelayanan publik yang memprihatinkan menjadi alasan kuat untuk perubahan kepemimpinan,” ungkap Sri.

(Sya’ban)