KUALA PEMBUANG – Peran seorang guru penggerak seperti menjadi pemimpin pembelajaran, mewujudkan kepemimpinan murid, menjalin kolaborasi, menggerakkan komunitas praktisi, dan menjadi coach bagi guru lain menjadi faktor yang sangat penting dalam meningkat kualitas sumber daya manusia (SDM) baik bagi diri sendiri, rekan sejawat dalam hal ini guru dan juga sekolah, tak terkecuali di SMP Negeri 1 Suling Tambun yang memiliki calon guru penggerak angkatan 11 daerah khusus (Dasus).
Di mana kegiatan PGP Dasus ini sendiri sebenarnya dikhususkan untuk yang berada di daerah 3T (terpencil, terluar dan terdepan) walau pada realisasinya mungkin masih ada guru daerah kota yang ikut kegiatan.
Dalam Bagja yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi yang disusun oleh salah satu guru penggerak di daerah khusus yang berada di SMP Negeri 1 suling tambun yaitu Toto Widyanto memiliki kerangka berpikir apresiatif dalam manajemen perubahan yaitu Program Mahardika.
Di mana Mahardika itu sendiri kepanjangan dari “Membaca sehai di Peprustakaan yang dijalankan di sekolah tersebut.
Menurut pria berlatar belakang sarjana pendidikan ini program ini sendiri memberikan waktu literasi kepada murid dalam 1 hari untuk membaca di Perpustakaan, konsep dari program ini sendiri murid memilih sendiri buku yang dibaca dan secara berkelanjutan membacanya sampai selesai, adapun hasil yang diharapkan tentu murid semakin sering menghabiskan waktu di perpustakaan dengan membaca/Literasi, menumbuhkan target terbentuknya profil pelajar pancasila yang mandiri, bernalar kritis dan kreatif, selain itu juga ini merupakan komitmen sekolah dalam menjaga dan meningkat SDM khususnya di Kecamatan Suling Tambun dan umumnya di Kabupaten Seruyan.
“Adapun kegiatan ini sendiri berjalan dengan melibatkan kolaborasi seluruh guru yang ada di sekolah, pihak komite dan warga masyarakat dalam mendukung kegiatan ini berjalan dengan lancar serta berkelanjutan,” katanya, Sabtu 15 November 2024.
Toto Widyanto sendiri mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari salah satu program guru penggerak dan juga merupakan keberlanjutan program perpustakaan yang sudah dijalankan sebelumnya yaitu satu murid-satu buku yang sudah berjalan selama 2 tahun belakang ini, ketika di dipercayakan sebagai kepala perpustakaan dalam mengelola manajemen yang sempat tidak berjalan sebelum dia berada di sekolah ini.
“Alhamdulillah kegiatan ini dapat menigkatkan motivasi murid dan tanggapan positif semua pihak baik dari guru, kepala sekolah dan juga komite, serta warga masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu salah satu guru di sekolah ini Tri Hermanto mengatakan sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan Toto ini, dia menambahkan bahwa ini merupakan program inovatif dan bapak toto ini semenjak datang di SMPN 1 Suling Tambun memang orangnya kreatif pungkasnya.
Perlu diketahu bahwa SMPN 1 Suling Tambun merupakan sekolah yang terletak di kecamatan paling ujung dari Kabupaten Seruyan, yang sampai hari ini belum teraliri listrik dan sinyal masih sulit.
“Masyarakat disini masih menggunakan panel surya dan genset dalam menyalakan lampu ketika malam hari dan harga sembako di daerah ini masih sangat mahal karena akses yang lumayan sulit,” tandasnya. (BS-1)