Kisah Inspiratif Warga Binaan Belajar Hidroponik dan Merajut Masa Depan di Lapas Sampit

IST/BERITASAMPIT - Warga binaan Lapas Sampit MJ yang sedang merawat tanaman hidroponik.

SAMPIT – Matahari pagi yang cerah menyinari area brandgang Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Kanwil Kemenkumham Kalteng.

Tengah sibuk seorang pria sekitar kebun yang dikelola secara Hidroponik tersebut. Ya dia adalah seorang warga binaan Lapas Sampit MJ yang sedang merawat tanaman hidroponik tersebut.

Kegiatan ini adalah bagian dari rutinitas pembinaan kemandirian yang diikuti oleh MJ, seorang Warga Binaan, yang setiap harinya tekun mengurus tanaman tersebut.

Sambil sibuk merawat tanamannya, MJ juga berbagi pengalamannya dengan awak media yang menyambangi di lokasi itu.

“Selama menjalani masa pidana di sini, saya mengikuti pembinaan kemandirian, salah satunya tentang cara merawat tanaman hidroponik. Sebelumnya, saya tidak punya pengalaman sama sekali di bidang ini, tapi sekarang saya merasa mendapat keterampilan baru yang berharga di dunia pertanian,” ucapnya.

BACA JUGA:  Tiga Hari Sebelum Meninggal, Korban Pemerkosaan Minta Difoto Sang Ibu hingga Diimingi Rumah oleh Pelaku

Tanaman Hidroponik sendiri merupakan tanaman yang lumayan susah dikembangkan, namun ditangan MJ dia bisa dikatakan sukses mengembangkannya di Lapas Sampit.

Ia juga menjelaskan dari awal mengelola tanaman hidroponik mulai dari menyemai bibit, memastikan PH air yang standar, memberikan nutrisi yang tepat hingga tanaman tumbuh dan berkembang dan berhasil dipanen.

“Biasanya, kami panen setiap 35 hingga 40 hari. Namun, itu tergantung permintaan konsumen. Kadang, ada yang ingin tanaman selada yang lebih kecil,” katanya.

Saat ditanya soal kesulitan, ia mengakui tidak banyak menemukan hambatan meski diakuinya ini baru pertama kalinya mengelola tanaman dengan sistem hidroponik

“Ini adalah kegiatan positif yang memberi saya banyak pengalaman baru selama saya di sini dan ini adalah ilmu gratis yang saya dapatkan,” tegasnya.

BACA JUGA:  Legislator Kotim Minta Seret Nama Lain Sebagai Tersangka dalam Kasus Ansyori Muslim

Kalapas Sampit, Meldy Putera juga memberikan pandangannya tentang pentingnya kegiatan ini dan memberikan banyak manfaat.

“Program pembinaan kemandirian seperti hidroponik tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk mental dan sikap warga binaan. Kami berharap mereka bisa membawa ilmu yang didapat di sini untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana. Kegiatan ini menjadi salah satu jembatan penting untuk reintegrasi sosial,” tegasnya.

Dengan adanya dukungan penuh dari pihak Lapas, program seperti ini tidak hanya mengisi waktu Warga Binaan dengan hal-hal produktif, tapi juga mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan baru di luar nanti.

(BS-1)