JAKARTA– Anggota DPR RI Alimudin Kolatlena menyebut bahwa posisi geografis Maluku yang strategis dan potensi perikanan yang sangat besar akan menjadi kunci utama untuk jadikan Provinsi seribu pulau itu sebagai wilayah distribusi perikanan regional.
Hal itu disampaikan Kolatlena menanggapi positif kebijakan hilirisasi sektor perikanan yang digagas Gubernur Hendrik Lewerissa menggantikan program Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Program hilirisasi sektor perikanan yang dianjurkan Gubernur Hendrik tersebut dinilai sebagai langkah konkret dan konseptual dibanding rencana proyek LIN yang sebelumnya digadang-gadang akan dibangun di Maluku tapi batal.
“Artinya, kita harus mendorong ide Pak Hendrik yang akan fokus hilirisasi perikanan ini ya, agar bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Maluku secara luas,” tutur Kolatlena, Kamis 13 Maret 2025.
Politisi Gerindra Dapil Maluku ini menjelaskan bahwa berdasarkan data Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) potensi hasil laut dari Maluku berada di zona 3 yakni mencapai 3,9 juta ton dengan nilai mencapai sebesar Rp.117 Triliun.
“Potensi perikanan Maluku juga menyumbang sekitar 30 persen dari potensi ikan nasional yang turut berkontribusi bagi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional kita,” tandas Kolatlena
Mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku ini bilang pengelolaan perikanan Maluku yang optimal, diharapkan menjadi episentrum pembangunan nasional untuk wujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.
Kolatlena mengaku sektor perikanan memang menyimpan potensi besar sebagai salah satu sumber penciptaan lapangan kerja baru.
Untuk itu, Kolatlena mendorong semua pemangku kepentingan dan stakeholder terkait turut mendorong kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Lewerissa – Vanath melalui hilirisasi perikanan tersebut.
“Saya berharap sektor ini harus jadi perhatian serius terutama di kalangan anak muda yang cenderung lebih tertarik pada bidang-bidang lain,” ungkap Kolatlena.
Padahal, lanjut, Kolatlena, sektor perikanan memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian lokal, dan seharusnya bisa menjadi salah satu pilihan karier yang menjanjikan bagi generasi penerus saat ini.
“Jika potensi kelautan Maluku dikelola secara baik, masif, dan inovatif, maka ke depannnya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat kita di Maluku,” pungkas Alimudin Kolatlena.
Diketahui, Gubernur Hendrik Lewerissa menegaskan terkait Program Lumbung lkan Nasional (LIN) dan Ambon New Port melalui kebijakan Hilirisasi Perikanan nanti nomenklatur secara perlahan akan diubah.
“LIN berarti berbicara terkait industrialisasi sektor perikanan dan hilirisasi sektor perikanan. Potensi sumber daya perikanan dan kelautan di Laut Banda, Seram dan Arafura mensuplai 37% kebtuhan ikan nasional,” jelas Gubernur.
“Kita bisa menjadi daerah yang tidak hanya menjual ikan dalam bentuk mentah, tetapi juga diharapkan ada pabrik pengalengan ikan, abon ikan dan sebagainya terkait hasil perikanana dan kelautan,” kata Hendrik.
Gubernur mengaku beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani salah satu proyek strategis nasional untuk Maluku, yakni Integrated Port atau Pelabuhan Terpadu Maluku, sehingga diharapkan proyek ini benar-benar teralisasi.
(adista)