Anggota Komisi VIII DPR Ini Dorong Jamaah Haji 2025 Manfaatkan Produk UMKM Lokal

Anggota Komisi VIII DPR RI Alimudin Kolatlena.

JAKARTA– Anggota Komisi VIII DPR RI Alimudin Kolatlena mengatakan penyelenggaraan ibadah haji 2025 di Indonesia tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sebagai peluang ekonomi untuk memanfaatkan produk UMKM tanah air.

Hal itu disampaikan Kolatlena menanggapi Anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji di Arab Saudi, BPKH Limited telah mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi untuk konsumsi jemaah calon haji Indonesia.

“Jadi, saya kira produk lokal seperti bumbu khas Indonesia ini sangat kompetitif dibandingkan produk impor, karena dapat mendukung perekonomian daerah,” tutur Kolatlena, Senin 1 April 2025.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H dalam dua gelombang yakni pertama akan berlangsung dari 2 hingga 16 Mei 2025. Gelombang kedua dijadwalkan pada 17 hingga 31 Mei 2025 mendatang.

Untuk itu, Politisi Gerindra Dapil Maluku ini terus mendorong pemerintah dan pelaku usaha memanfaatkan Haji 2025 ini sebagai ajang untuk mengintegrasikan produk lokal ke dalam berbagai aspek layanan haji, seperti konsumsi, logistik, dan kebutuhan jemaah.

BACA JUGA:  Muhammad Syauqie Terima Aspirasi dari Kotawaringin Barat, Janji Kawal Pembangunan Bandara Baru dan Infrastruktur Dasar

Alimudin pun mendukung kebijakan pemerintah saat ini yang memanfaatkan produk lokal untuk kebutuhan logistik Haji 2025 seperti katering selama di Tanah Suci sudah mulai menggunakan menu bercita rasa Nusantara dengan bahan baku dan juru masak dari Indonesia.

Langkah ini, lanjut Kolatlena, tidak hanya memberikan kenyamanan bagi jemaah, dan membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkontribusi.

Akan tetapi, Mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku ini bilang produk halal Indonesia masuk pasar haji dunia, seperti yang terlihat pada pameran di Jeddah pada 2024 yang telah menunjukkan potensi besar produk lokal di kancah internasional.

“Harapannya dengan memanfaatkan produk lokal, calon jemaah tidak hanya mempersiapkan diri untuk ibadah haji secara lebih hemat dan berkelanjutan, tetapi juga turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Nasional,” pungkas Alimudin Kolatlena.

Diketahui, Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan telah mengirimkan 22 jenis bumbu khas Indonesia, seperti bumbu nasi goreng, semur, gulai, rendang, tumis, balado, dan lain-lain.

BACA JUGA:  Meriyati Hoegeng, Cahaya Integritas di Usia Satu Abad

“Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan cita rasa makanan yang lebih familiar bagi jamaah calon haji Indonesia, sehingga mereka dapat menikmati makanan yang sesuai dengan selera,” kata Haryono.

Sementara Pimpinan BPKH Limited lainnya, Iman Ni’matullah, mengungkapkan bahwa jumlah bumbu yang didatangkan dari Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu, jumlah bumbu yang kami distribusikan hanya 76 ton. Tahun ini meningkat menjadi 475 ton, atau naik sebesar 625 persen. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jamaah haji,” kata dia.

(adista)