JAKARTA– Anggota Komisi VIII DPR RI Alimudin Kolatlena mengatakan pentingnya langkah strategis agar calon jemaah haji (CJH) asal Maluku menjalankan ibadah tanpa kendala di musim haji 1446 Hijriah/2025.
Salah satunya, menurut Kolatlena yakni meningkatkan sosialiasi dan pembekalan, seperti perkuat manasik haji dengan pelatihan intensif tentang tata cara ibadah, kesehatan, dan adaptasi budaya di Arab Saudi.
Alimudin menjelaskan bahwa peningkatan kualitas manasik haji penting mengingat keragaman latar belakang jemaah Indonesia, termasuk di Maluku, dalam hal pendidikan, usia, dan pemahaman ibadah.
“Ya, saya kira ini langkah penting perlu didorong melalui koordinasi yang matang dengan penguatan manasik haji sebagian fokus utama,” tutur Kolatlena, Kamis 1 Mei 2025.
Politisi Gerindra Dapil Maluku ini mendorong Kanwil Kemenag Provinsi Maluku dalam penguatan manasik haji yang aksesibel dan inklusif agar dapat menjangkau jemaah di wilayah terpencil.
Artinya, kata Kolatlena, penyelenggara dan pemrov Provinsi setempat juga dalam hal ini dapat menggunakan media visual, seperti gambar dan video sederhana, untuk membantu jemaah dengan tingkat literasi rendah atau gangguan penglihatan.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku berharap dengan memperkuat aksesibilitas dan inklusivitas dalam manasik haji, jemaah Maluku dari berbagai latar belakang.
“Termasuk mereka di daerah terpencil, kelompok rentan, atau dengan keterbatasan tertentu bisa mempersiapkan diri secara optimal,” ujar Kolatlena.
Pendekatan aksesibilitas, menurut Kolatlena, akan meminimalkan kendala seperti kurangnya pemahaman ibadah, dan keterbatasan akses informasi bagi jemaah yang lansia.
“Dengan memperkuat manasik haji melalui pendekatan yang terarah dan inklusif, maka jemaah haji asal Maluku di tahun 2025 lebih siap secara spiritual, fisik, dan mental, sehingga mereka dapat menjalani ibadah dengan lancar dan khusyuk,” pungkas Alimudin Kolatlena.
Diketahui, kuota jemaah haji reguler Provinsi Maluku untuk tahun 2025 telah ditetapkan sebanyak 1.086 orang, sebagai bagian dari total kuota haji Indonesia sebanyak 221.000 orang.
Jemaah akan berangkat melalui Embarkasi Haji Antara (EHA) di Ambon, dengan pengaturan transportasi menggunakan penerbangan domestik dari Ambon ke Makassar oleh Garuda Indonesia, sebelum melanjutkan ke Arab Saudi.
Jemaah dibagi menjadi tiga kloter, dengan persiapan yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku dan Kementerian Agama untuk memastikan kelancaran, termasuk pelayanan profesional dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
(adista)