Komisi VIII DPR RI Dorong Realisasi Kampung Haji Indonesia di Dekat Masjidil Haram

Anggota Komisi VIII DPR RI Dari Fraksi Gerindra Dapil Maluku Alimudin Kolatlena.

JAKARTA– Anggota Komisi VIII DPR RI Alimudin Kolatlena menyambut baik usulan Presiden Prabowo Subianto kepada Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) agar pembentukan perkampungan jamaah Indonesia dekat Masjidil Haram, Mekkah.

“Ya, tentu kami di Komisi VIII DPR mendukung penuh langkah Presiden Prabowo untuk mewujudkan Kampung Haji Indonesia di Mekkah sebagai solusi strategis bagi kenyamanan dan efisiensi ibadah jamaah,” tutur Kolatlena, saat dihubungi Wartawan Parlemen, Selasa, 6 Mei 2025.

Politisi Gerindra Dapil Maluku ini bilang ide besar Kepala Negara tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret, mulai dari percepatan negosiasi teknis dengan Arab Saudi hingga penyusunan payung hukum yang mendukung pendanaan dan pengelolaan.

“Kami akan mengawal Kementerian Agama agar proyek ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terwujud untuk kemaslahatan lebih dari 2 juta jamaah Indonesia setiap tahunnya,” imbuh Kolatlena.

Mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku ini mengaku gagasan Kampung Haji Indonesia di Mekkah adalah terobosan luar biasa untuk memastikan jamaah haji, khususnya lansia, dapat beribadah dengan nyaman dan terjangkau.

Untuk itu, Kolatlena mendorong Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji bergerak cepat dalam menindaklanjuti pembahasan teknis dengan otoritas Arab Saudi, sebagaimana diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

BACA JUGA:  Reza Pahlavi, Pangeran Pengasingan yang Bermimpi Gulingkan Ayatollah Khamenei

Mengingat, kata Kolatlena, Komisi VIII DPR memiliki peran strategis dalam mendorong realisasi Kampung Haji Indonesia di dekat Masjidil Haram, Mekkah, melalui langkah-langkah legislatif, pengawasan, dan koordinasi.

Kendati demikian, menurut Kolatlena pentingnya koordinasi Antarinstansi membentuk tim kerja lintas kementerian, melibatkan Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Haji, dan kemungkinan kementerian lain seperti Kementerian Luar Negeri, untuk memastikan perencanaan terintegrasi dan dukungan diplomatik yang kuat.

Kata Alimudin, fokus utama saat ini adalah memperkuat diplomasi dan koordinasi awal untuk mendapatkan persetujuan dan kejelasan teknis dari Arab Saudi, sebagai fondasi sebelum masuk ke tahap desain, pembiayaan, dan konstruksi.

“Semoga impian memiliki pemondokan dekat Masjidil Haram menjadi kenyataan bagi umat Islam Indonesia,” pungkas Alimudin Kolatlena.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyebut reaksi Pangeran MBS terhadap usulan perkampungan jemaah Indonesia sagat positif.

“Terakhir saya jumpa dengan Beliau (Pangeran MBS), saya mengajukan niat Indonesia untuk membangun suatu perkampungan Indonesia di Tanah Suci, yang sedekat-dekatnya dengan Masjidil Haram, dan reaksi Beliau waktu itu cukup positif,” kata Presiden Prabowo.

BACA JUGA:  Menyongsong Indonesia Emas Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Desa

Presiden Prabowo melanjutkan Pangeran MBS saat itu mengajak untuk membahas teknis pembangunan kampung Indonesia itu, terutama yang menyangkut detail-detail teknis.

“Beliau sampaikan mari direncanakan secara teknis dengan baik, dan juga kalau tidak salah Menteri Agama (Prof. Nasaruddin Umar) sudah berkunjung,“ kata Presiden Prabowo.

Presiden kemudian mengungkap rencananya kembali berkunjung ke Arab Saudi untuk menindaklanjuti usulan perkampungan jemaah Indonesia itu agar cepat disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Seandainya dapat disetujui oleh Kerajaan Arab Saudi, Insya Allah kita akan punya perkampungan sendiri, dan kita akan bikin efisien,” tandas Prabowo Subianto.

(adista)