JAKARTA– Suasana haru menyelimuti rombongan jemaah haji Indonesia, khususnya dari Provinsi Maluku, menyusul kabar wafatnya Hj. Halimah Sanaky, jemaah haji dari Kloter 22 UPG, di Rumah Sakit Mina, Arab Saudi, pada Senin, 9 Juni 2025.
Kepergian almarhumah meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, sesama jemaah, dan masyarakat Maluku yang mengenalnya sebagai sosok penuh semangat dalam menjalankan ibadah haji, puncak dari perjalanan spiritualnya.
Ketua Kloter 22 UPG, Bakri Talaohu mengatakan Hj. Halimah mengalami penurunan kondisi kesehatan sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di tengah perawatan intensif di Rumah Sakit Mina.
Meski penyebab pasti kematian masih menunggu laporan resmi, dugaan awal mengarah pada komplikasi kesehatan yang kerap dialami jemaah lansia di tengah cuaca ekstrem dan jadwal ibadah yang padat di Mina.
Hj. Halimah Sanaky, asal Siri Sori Islam Saparua ini dikenal sebagai pribadi yang hangat dan penuh dedikasi, telah mempersiapkan diri bertahun-tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Kepergian almarhumah tentu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar di tanah air, tetapi juga bagi sesama jemaah haji asal Provinsi Maluku.
Semasa hidupnya, almarhumah dikenal sebagai pribadi yang bersahaja dan khusyuk menjalankan ibadah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya almarhumah.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhuma diterima seluruh amal ibadahnya, diampuni dosanya, dan menjadi haji yang mabrur. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT,” kata Yamin.
Bagi keluarganya di Siri Sori Islam Saparua, Maluku, keberangkatannya ke Tanah Suci adalah momen kebanggaan sekaligus doa agar ia dapat menyelesaikan ibadah dengan sempurna.
Namun, takdir berkata lain. Di tengah lemparan jumrah di Mina, tempat yang menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan, Allah SWT memanggilnya kembali dalam keadaan suci, mengenakan pakaian ihram, di tengah lautan doa dan zikir.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Maluku menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Hj. Halimah.
PPIH Maluku juga memastikan bahwa proses pemakaman almarhumah akan dilakukan di Arab Saudi sesuai ketentuan otoritas setempat, dengan penuh penghormatan sebagaimana layaknya jemaah yang wafat di Tanah Suci.
Keluarga Hj. Halimah juga akan menerima layanan badal haji gratis serta klaim asuransi jiwa sebagai bentuk dukungan dari pemerintah.
Kepergian Hj. Halimah menambah daftar jemaah haji Indonesia yang wafat selama musim haji 2025, yang hingga kini mencapai 175 jiwa.
Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya berpulang di Mina, tempat yang menjadi salah satu puncak ritual haji.
Meski angka kematian tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, setiap kehilangan tetap meninggalkan cerita pilu bagi keluarga dan komunitas di tanah air.
Mayoritas jemaah yang wafat, termasuk Hj. Halimah, adalah lansia yang menghadapi tantangan fisik di tengah suhu panas dan kepadatan aktivitas haji.
Di Maluku, kabar wafatnya Hj. Halimah Sanaky sontak mengundang simpati dan doa dari berbagai kalangan.
Masyarakat setempat mengenang almarhumah sebagai figur yang rendah hati dan penuh semangat beribadah.
“Beliau adalah inspirasi bagi kami. Meski usianya tak lagi muda, semangatnya untuk menunaikan haji begitu besar. Kami yakin beliau dipanggil dalam keadaan terbaik,” ujar Ayala Kaplale, kerabat almarhumah di Ambon.
Tragedi ini juga menjadi pengingat akan kerasnya perjuangan menjalani ibadah haji, terutama bagi jemaah lansia.
PPIH terus mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan, cukup minum, dan mematuhi panduan petugas demi mencegah risiko serupa.
Namun, di balik duka, ada keyakinan bahwa wafat di Tanah Suci adalah anugerah istimewa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa mereka yang meninggal dalam perjalanan haji akan mendapatkan syafaat di sisi Allah.
Kini, keluarga besar dan sesama jemaah Hj. Halimah Sanaky hanya bisa mendoakan agar almarhumah ditempatkan di surga tertinggi, di sisi Sang Pencipta.
Kepergiannya di Mina, di tengah ibadah suci, menjadi penutup perjalanan hidup yang penuh makna, meninggalkan kenangan abadi bagi mereka yang mengenalnya.
Semoga Hj Halimah Sanaky Husnul khotimah dan semangat pengabdiannya terus menginspirasi umat.
(Adista)