Resmi Beroperasi! PT. SEAL Langsung Berikan CSR dan Siap Serap Tenaga Kerja Lokal 

WAWANCARA: IST/BERITASAMPIT - Owner PT SEAL, KH Asep Sulaiman Subanda (pakai kacamata) didampingi GM Humas Yanto E Saputra (baju merah) saat diwawancarai awak media.

SAMPIT – Perusahaan tambang Batu Bara PT. Sumber Energi Alam Lestari (SEAL) resmi memulai operasionalnya di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) setelah pelabuhan mereka diresmikan Selasa 10 Juni 2025.

Mereka juga memiliki komitmen kuat memberdayakan masyarakat lokal dan membangun ekonomi desa.

Dalam acara peresmian yang turut dihadiri warga setempat hingga petinggi perusahaan diantaranya Ceoclerici Far East (CC) yang merupakan buyer perusahaan tambang PT SEAL dan Owner PT SEAL, H Asep Sulaiman Sabanda. Asep Sulaiman menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan sejak awal kehadiran perusahaan tersebut.

“Kami mohon maaf jika ada kekecewaan dari masyarakat Desa Luwuk Bunter. Kami sadar bahwa semua yang kami tempatkan kemarin masih muda, tidak ada yang berusia di atas 30 tahun. Hari ini kami akan selesaikan semua urusan bersama kepala desa. Kalau salah, kami siap ditegur karena kami manusia biasa. Yang penting punya sikap gentleman, siap salah dan siap memperbaiki,” kata Asep di hadapan tamu undangan dan warga yang hadir.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran PT. SEAL bukan hanya sebatas bisnis, tetapi menjadi amanah yang ia yakini sebagai tugas dari Allah SWT.

“Saya meletakkan PT SEAL ini bukan hanya sebagai keinginan, tapi sebagai amanah. Maka kami ingin memulainya dengan cara yang baik, yaitu pamit dan meminta restu dari masyarakat,” ucapnya.

Asep menambahkan bahwa perusahaan belum mengeluarkan batu bara sama sekali, karena menghormati proses sosial yang harus dijalankan terlebih dahulu. “Kami belum mengeluarkan batu bara sedikit pun karena kami ingin pamit terlebih dahulu. Semoga masyarakat mengizinkan dan merestui,” katanya.

Sebagai wujud keseriusan dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat, PT. SEAL menyerahkan dana CSR sebesar Rp100 juta untuk Desa Luwuk Bunter. Asep juga menyampaikan rencana penataan area usaha warga, khususnya warung-warung yang akan melayani kebutuhan ribuan sopir angkutan tambang yang beroperasi.

BACA JUGA:  Kisruh Tanah di Samping Mall Sampit, Hodlan Tuntut Rp13 Miliar, Polisi Siap Mediasi
IST/BERITASAMPIT – Penyerahan CSR oleh PT SEAL kepada Desa Luwuk Bunter, yang diterima langsung oleh Kepala Desa Kurnain Noor.

“Kalau sopir itu minimal jajan Rp50.000 per hari. Kalau 1.000 supir, berarti Rp50 juta berputar setiap hari. Sebulan bisa Rp1,5 miliar. Kalau masyarakat buka warung, kita tata, jangan kumuh dan jorok. Kami siap bangun, silakan bekerja sama dengan desa,” jelasnya.

Selain aspek sosial, Asep juga menekankan pentingnya pelibatan tenaga kerja lokal. Untuk itu, pihaknya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pemerintah Kabupaten Katingan untuk melatih total 200 orang menjadi tenaga kerja terampil, seperti operator dan mekanik.

“Biasanya perusahaan menjanjikan merekrut warga lokal, tapi tidak terlaksana karena SDM tidak sesuai. Maka kami adakan pelatihan agar bisa diserap langsung. Yang lulus, langsung kita pekerjakan,” terangnya.

Asep menjelaskan, pelatihan ini akan dilakukan dengan balai bersertifikasi yang dapat mengeluarkan sertifikat kompetensi. Alat berat seperti ekskavator akan digunakan langsung oleh peserta untuk praktik. Jika belum bisa, tetap diizinkan belajar karena akan dimanfaatkan sebagai media pelatihan.

“Kami ingin tenaga kerja yang kami rekrut sesuai kebutuhan. Jika tidak kami tampung, mereka tetap bisa bekerja di tempat lain dengan keterampilan yang sudah mereka punya,” ucapnya.

PT. SEAL juga berencana melibatkan warga dalam berbagai lini, termasuk di pelabuhan yang akan menyerap ratusan tenaga kerja. Bahkan, untuk pengemudi truk angkutan tambang dari Luwuk Bunter saja, perusahaan memperkirakan kebutuhan hingga 2.000 orang. “Yang paling banyak nanti di pelabuhan, bisa ratusan orang. Supir yang dibutuhkan sangat banyak,” tambahnya.

Terkait pemilihan lokasi investasi, Asep menyebut bahwa Kotawaringin Timur sangat strategis karena jaraknya yang hanya 56 nautical mile dari Muara. Infrastruktur bea cukai, perpajakan, hingga perizinan juga sudah tersedia di Sampit. Selain itu, dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kotim dinilainya sangat membantu dalam proses investasi.

BACA JUGA:  Bhayangkara FC A Hujani Gawang Forester FC dengan Setengah Lusin Gol di HNR Cup I 2025

“Letak strategis, infrastruktur lengkap, dan antusiasme serta dukungan luar biasa dari Pemda Kotim membuat kami nyaman berinvestasi di sini. Kami tidak mengalami kesulitan apapun dalam proses perizinan, semuanya berjalan profesional,” imbuhnya.

Dari sisi sosial budaya, Asep menyampaikan bahwa dirinya sebagai orang Sunda sangat menghargai adat istiadat lokal.

“Kami dididik untuk menghormati tempat di mana kami berada. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kami ingin melibatkan masyarakat, bukan melupakan. Kalau kami salah, mohon dibimbing. Kami anak-anak yang siap ditegur,” demikiannya.

Sementara itu, Kepala Desa Luwuk Bunter, Kurnain Noor mengaku bersyukur dengan kehadiran PT SEAL. Dirinya menyampaikan bahwa Desa Luwuk Bunter merupakan salah satu desa pertama di alur Sungai Cempaga dengan jumlah penduduk sekitar 1.500 jiwa, terbagi dalam 8 RT dan 4 RW. Selain PT SEAL, sejumlah perusahaan lain juga beroperasi di wilayah tersebut, seperti PT Task III, PT SCC, dan PT BGA.

“Kami bersyukur karena para investor mempercayakan wilayah kami untuk berinvestasi,” tandasnya.

Semoga kata dia, semua berjalan lancar dan memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam membuka lapangan kerja dan peluang ekonomi. Ini tentu menjadi langkah menuju peningkatan kesejahteraan warga.(BS-1/adv)