Investasi di Kalteng Capai Rp7,16 Triliun di Triwulan Pertama 2025

Investasi di Kalteng Capai Rp7,16 Triliun di Triwulan Pertama 2025
IST/BERITASAMPIT - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalteng, Sutoyo.

PALANGKA RAYA – Realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan tren positif pada triwulan pertama tahun 2025.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalteng, Sutoyo, mengungkapkan bahwa total investasi yang masuk mencapai Rp7,16 triliun.

Angka tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,30 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp3,86 triliun.

Capaian ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 43,50 persen dibanding triwulan keempat tahun 2024 (quarter to quarter/q-to-q), yang sebelumnya sebesar Rp4,98 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/y-on-y), realisasi investasi meningkat hingga 72,04 persen dari Rp4,16 triliun.

“Secara akumulatif, sektor primer masih terus mendominasi realisasi investasi di Bumi Tambun Bungai. Sektor pertambangan mencatatkan nilai tertinggi pada triwulan ini sebesar Rp2,72 triliun, disusul sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp2,59 triliun, serta sektor industri makanan sebesar Rp980,73 miliar,” ungkap Sutoyo dalam keterangannya, Rabu, 11 Juni 2025.

BACA JUGA:  Kadis ESDM Kalteng Sebut Sinergi Polri dan Pemprov Perkuat Fondasi Pembangunan

Lebih lanjut, Sutoyo menjabarkan bahwa pada sektor PMA, sub sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan menjadi penyumbang tertinggi dengan realisasi Rp1,76 triliun. Disusul oleh sub sektor industri makanan sebesar Rp894,79 miliar dan pertambangan sebesar Rp525,61 miliar.

Sementara untuk PMDN, sub sektor pertambangan mencatatkan nilai tertinggi yakni Rp2,20 triliun, disusul sub sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp825,43 miliar, serta sub sektor jasa lainnya sebesar Rp434,56 miliar.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menetapkan target realisasi investasi di Kalteng pada tahun 2025 sebesar Rp25,93 triliun.

Data tersebut dihimpun melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang wajib disampaikan secara berkala oleh para pelaku usaha.

Untuk usaha dalam tahap konstruksi, LKPM disampaikan setiap enam bulan. Sementara untuk usaha dalam tahap operasi produksi, laporan disampaikan setiap triwulan.

Peningkatan investasi ini selaras dengan visi pembangunan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, yakni peningkatan harkat dan martabat masyarakat Dayak dan Kalteng (manggatang utus) menuju Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat menyongsong Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:  Pengadilan Tinggi Batalkan Putusan PN Sampit, Hukum Adat Dayak Kembali Diakui

Salah satu misi strategis yang tengah dijalankan adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pemanfaatan sumber daya alam lokal secara berkelanjutan.

DPMPTSP Kalteng pun diarahkan untuk mendukung kebijakan hilirisasi berbasis prinsip ekonomi hijau dan biru.

“Investasi menciptakan aktivitas ekonomi baru yang berdampak langsung pada pembukaan lapangan kerja. Ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat, daya beli, serta kualitas pendidikan dan kesehatan. Bagi pemerintah daerah, investasi juga memperkuat sektor riil dan mendongkrak penerimaan PAD,” jelas Sutoyo.

(Sya’ban)