
PANGKALAN BUN – Sebanyak 100 peserta dari 50 sekolah di Kabupaten Kotawaringin Barat mengikuti kegiatan penguatan dan asistensi terhadap dokumen usulan sekolah adiwiyata tingkat Provinsi, Nasional dan mandiri, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar.
Kepala DLH Kobar Fitriyana menyampaikan, bahwa lingkungan hidup yang berkelanjutan adalah lingkungan yang dikelola dan dapat dimanfaatkan secara bijak dan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan generasi yang akan datang.
“Pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui pendidikan, Untuk itu diperlukan pendidikan karakter yang peduli akan lingkungan, dan wajib diimplementasikan bagi sekolah disetiap jenjang pendidikan,” ujarnya.
Ketika karakter peduli lingkungan sudah tumbuh menjadi kuat, lanjut Fitriyana,maka akan mendasari perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari, dan melestarikan lingkungan melalui pembentukan karakter, pada tahun 2019, terbitlah peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor. P.52/menlhk/setjen/kum.1/9/2019 dan p.53/menlhk/setjen/kum.1/9/2019 tentang gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah dan penghargaan adiwiyata. Penghargaan adiwiyata tidak dapat diperoleh dengan mudah, tetapi melalui tahapan-tahapan yang ketat dan sistematis.
“Untuk itu diperlukan pemahaman yang baik dan benar dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang akan diusulkan menjadi sekolah adiwiyata, baik tingkat provinsi, nasional maupun mandiri, dimana untuk dokumen yang diajukan oleh sekolah akan dinilai oleh tim penilai untuk memastikan bahwa sekolah telah memenuhi kriteria adiwiyata, melalui kegiatan asistensi ini akan membantu sekolah yang akan mengajukan usulan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Peningkatkan Kapasitas Lingkungan Hidup Nurliani selaku ketua Penyelenggara menyampaikan kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 11 – 12 Juli 2025, dan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut adalah kepala sekolah dan guru yang menangani adiwiyata.
Menurut Nurliani, dengan kondisi lingkungan hidup saat ini, sehingga diharapkan program adiwiyata yang berkelanjutan dapat menjadi salah satu contoh yang baik dan upaya efektif dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekolah, selain itu juga mampu mengembangkan perilaku ramah lingkungan di kalangan siswa.
“Untuk mencapai perolehan sekolah adiwiyata ini, maka kami melaksanakan beberapa kegiatan yang salah satunya adalah penguatan dan asistensi dpkumen usulan sekolah adiwita baik untuk adiwiyata provinsi, nasional maupun mandiri,” katanya.
Menurut Nurliani, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kesempatan lolos seleksi dokumen dan dapat mengembangkan program-program lingkungan hidup yang lebih efektif dan efisien.
Adapun maksud dan tujuan digelarnya kegiatan penguatan dan asistensi ini membantu sekolah dalam menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan usulan sekolah adiwiyata. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas dokumen-dokumen yang diajukan oleh sekolah, sehingga dapat meningkatkan kesempatan lolos seleksi.
“Melalui kegiatan ini pun untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengisian dokumen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pengajuan usulan, dan sasaran kegiatan asistensi ini adalah sekolah yang akan mengajukan usulan untuk menjadi sekolah adiwiyata Provinsi, Nasional dan mandiri serta ada beberapa sekolah yang belum registrasi pada level 1 dan 2,” pungkas Nurliani. (man)