
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menaruh perhatian besar pada peningkatan akses pendidikan tinggi di wilayah pedalaman.
Melalui program beasiswa kuliah gratis yang direncanakan mulai berjalan pada 2026, Pemprov menargetkan 10.000 lulusan SMA, SMK, dan SLB dari keluarga tidak mampu.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, terhadap kesenjangan pendidikan di daerah pelosok.
“Beliau sangat menaruh perhatian pada siswa-siswa yang tinggal di daerah pedalaman, yang selama ini sulit menjangkau pendidikan tinggi karena keterbatasan ekonomi,” ujar Reza saat ditemui, Sabtu malam, 12 Juli 2025.
Menurut Reza, pendataan terhadap calon penerima dari pedalaman telah dilakukan sejak awal melalui data alokasi berdasarkan tempat tinggal.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga memanfaatkan data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), serta Rawan Melanjutkan Pendidikan Rendah (RMPR), yang mencatat lebih dari 37.000 siswa dengan potensi keterbatasan akses pendidikan.
“Kita sudah punya data yang cukup kuat, terutama dari daerah-daerah pelosok. Namun tentu akan tetap dilakukan seleksi agar beasiswa benar-benar diberikan kepada yang layak dan membutuhkan,” katanya.
Bagi siswa yang tinggal di luar wilayah pedalaman dan ingin mendaftar, proses verifikasi dilakukan dengan ketat.
Mereka diwajibkan menyertakan surat keterangan tidak mampu, yang ditandatangani oleh kepala desa, damang adat, atau mantir.
“Sekolah adalah ujung tombaknya. Siswa bisa melapor ke kepala sekolah jika merasa tidak mampu. Lalu akan dibuatkan surat pernyataan lengkap untuk proses seleksi,” jelas Reza.
Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia Kalteng yang unggul dan merata.
“Pendidikan adalah hak semua warga, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Lewat program ini, kita ingin memastikan tidak ada anak Kalteng yang tertinggal hanya karena mereka tinggal jauh dari kota,” tegasnya.
Dengan beasiswa ini, Pemprov berharap mampu menurunkan angka putus sekolah pasca-SMA dan mendorong partisipasi generasi muda dalam pembangunan daerah.
“Kalau tidak kita dorong dari sekarang, generasi muda di pedalaman bisa terus tertinggal. Ini saatnya kita angkat mereka,” pungkas Reza.
(Sya’ban)