LAMANDAU – Sebuah pengungkapan besar dilakukan Polres Lamandau yang berhasil menyita 4,5 kilogram narkoba dan menangkap enam pelaku yang diduga kuat terlibat dalam jaringan peredaran gelap. Di tengah sorotan publik atas keberhasilan aparat, muncul pernyataan tegas dari Wakil Bupati Lamandau, Abdul Hamid.
Abdul Hamid menilai, meski pengungkapan ini menunjukkan kinerja positif kepolisian, tetapi juga membuka mata bahwa ancaman narkoba sudah sangat dekat, bahkan menjalar ke daerah yang sebelumnya dianggap aman.
“Ini bukan prestasi yang patut dirayakan. Justru ini menjadi alarm keras buat kita semua. Kalau tidak kita cegah, generasi kita, anak-anak kita, bahkan siswa-siswa, akan rusak karena narkoba,” ujar Abdul Hamid saat dimintai tanggapan. Kamis, 17 Juli 2025
Menurutnya, kejahatan narkotika di wilayah Lamandau bukan hanya menyasar kota besar, tapi sudah merambah hingga ke pelosok desa. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah peredaran barang haram ini.
“Sepintar-pintarnya pelaku menyembunyikan narkoba, polisi kita juga tidak kalah cerdas. Tapi kita tidak bisa hanya bergantung pada aparat. Perlu kesadaran dari warga, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat semua harus bergerak,” katanya.
Abdul Hamid juga menyinggung dampak sosial dari penyalahgunaan narkotika. Menurut estimasinya, dengan barang bukti seberat 4,5 kilogram sabu dan ekstasi, aparat berhasil menyelamatkan sekitar 10.000 jiwa dari potensi penyalahgunaan.
“Kalau dikonversi, dari jumlah barang bukti itu bisa menjangkau lebih dari 10 ribu jiwa. Kita bicara masa depan, kita bicara anak cucu kita. Jangan sampai lingkungan kita dikuasai narkoba,” tegasnya.
Ia berharap penangkapan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat Lamandau dalam memerangi narkoba.
(Andre)