PANGKALAN BUN – Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Muhammad Isro Wahyudin menyatakan dukungan penuh terhadap penyusunan dokumen kontinjensi bencana non alam yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kobar. Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri pembukaan kegiatan penyusunan dokumen tersebut, Rabu 23 Juli 2025.
Menurut Isro, dokumen kontinjensi ini penting sebagai bentuk kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana non alam, seperti yang pernah terjadi pada masa pandemi Covid-19.
“Pada prinsipnya kita di Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat tentunya menyambut baik hal ini, karena kita belajar dari sebelumnya. Mundur ke belakang, kita pernah mengalami bencana non alam seperti Covid-19, yang mana itu sangat menjadi pukulan bagi semua stakeholder,” ujar Isro.
Ia menegaskan bahwa dokumen kontinjensi merupakan langkah strategis dan wajib dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai acuan penanganan bencana non alam yang berdampak luas terhadap sektor ekonomi maupun kesehatan masyarakat.
“Ini menjadi gambaran kita bahwa penyusunan hal-hal seperti ini wajib dan penting. Karena ketika bencana non alam terjadi, dampaknya sangat luas, baik terhadap ekonomi maupun kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Isro juga berharap agar perencanaan ini tidak dipahami sebagai bentuk harapan akan terjadinya bencana di masa depan, namun lebih kepada bentuk kesiap-siagaan Pemkab Kobar dalam menghadapi situasi darurat secara tanggap dan terencana.
“Mudah-mudahan dengan perencanaan ini bukan berarti kita menginginkan bencana itu datang kembali, tidak. Tapi ini menunjukkan kesiapan kita, kesiagaan kita, bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat punya anggaran tersendiri lah untuk itu,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen, Isro menyampaikan bahwa DPRD Kobar melalui Komisi A siap memberikan dukungan dari sisi penganggaran demi kelancaran pelaksanaan rencana kontinjensi tersebut.
“Kami dari DPRD siap mensupport dari segi anggaran dan dana untuk seluruh hal yang diperlukan dalam penanganan bencana non alam ini,” tegas Isro.
Kegiatan penyusunan dokumen kontinjensi ini diharapkan mampu menghasilkan rencana terpadu yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, sehingga Kabupaten Kobar lebih siap dalam menghadapi potensi bencana non alam di masa depan. (man)
