
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Kalteng) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan pentingnya penguatan wawasan kebangsaan dan harmonisasi program politik daerah melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Jajaran Kesbangpol se-Kalteng Tahun 2025 di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis pagi, 24 Juli 2025.
Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan, Darliansjah, menyampaikan bahwa Rakor ini merupakan momentum konsolidasi jajaran Kesbangpol untuk menghadapi berbagai tantangan sosial-politik yang kian kompleks.
“Kegiatan ini tidak sekadar koordinasi teknis, melainkan forum strategis untuk menyelaraskan langkah dan program dengan filosofi Huma Betang, serta menguatkan visi nasional Asta Cita,” ujarnya.
Darliansjah menekankan bahwa ancaman disintegrasi sosial semakin nyata, terutama dengan merebaknya ujaran kebencian, hoaks, dan isu SARA.
“ASN dan masyarakat harus menjadi penyejuk. Jangan mudah percaya informasi yang tidak jelas kebenarannya. Kita semua punya tanggung jawab menjaga kerukunan,” tegasnya.
Kepala Badan Kesbangpol Kalteng, Katma F. Dirun, memaparkan arah kebijakan Kesbangpol ke depan.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah Sekolah Wawasan Kebangsaan, yang dirancang sebagai media pembelajaran ideologi Pancasila, toleransi, dan pencegahan radikalisme bagi generasi muda.
“Seluruh program kami sudah diintegrasikan dengan prioritas RPJMD 2025–2029, termasuk program Betang Harmoni, Betang Cerdas, dan Kalteng Bermartabat,” jelas Katma.
Ia juga menegaskan bahwa target utama Kesbangpol 2025 adalah peningkatan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Indeks Kewaspadaan Nasional (IKN), dan Indeks Harmoni Indonesia (IHaI), yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan kehidupan politik di daerah.
Rakor ini dihadiri seluruh Kepala Badan/Kantor Kesbangpol Kabupaten/Kota, perwakilan Forkopimda, serta unsur terkait.
Melalui forum ini, pemerintah daerah berharap mampu memperkuat koordinasi dan menyatukan visi menjaga persatuan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Dengan filosofi Huma Betang, kita ingin menciptakan Kalimantan Tengah yang damai, inklusif, dan demokratis, serta berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Katma.
(Sya’ban)