
SAMPIT – Lomba guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2025 diikuti 50 peserta dari jenjang TK, SD, dan SMP. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya diikuti 38 peserta.
Ketua panitia kegiatan yang juga Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Kotim, Edie Sucipto, mengatakan bahwa peningkatan jumlah peserta menjadi sinyal positif bagi kemajuan dunia pendidikan di Kotim.
“Alhamdulillah, tahun ini jumlah peserta meningkat. Ini menunjukkan antusiasme yang besar dari para guru dan kepala sekolah,” ungkap Edie, Selasa 29 Juli 2025.
Tujuan dari lomba ini adalah mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam model pembelajaran. Karena tuntutan zaman menuntut guru tidak hanya unggul secara pedagogik, tapi juga secara sosial dan kepribadian.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang bagi guru dan kepala sekolah untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam menciptakan praktik pembelajaran yang berdampak nyata di sekolah.
“Lomba ini terdiri dari dua tahap utama. Pertama, peserta mengikuti tes tertulis untuk mengukur pemahaman terhadap pembelajaran kekinian. Setelah itu mereka mempresentasikan praktik baik yang sudah mereka terapkan di sekolah masing-masing,” jelasnya.
Menurutnya, inti dari lomba ini adalah bagaimana peserta menampilkan inovasi nyata yang memberi manfaat langsung bagi siswa dan lingkungan sekolah. Hal ini menjadi poin utama dalam penilaian.
Terkait kelanjutan lomba, Edie menyampaikan bahwa para pemenang akan mewakili Kotim ke tingkat provinsi. “Informasinya, lomba tingkat provinsi akan dilaksanakan pada minggu ketiga atau keempat bulan Agustus 2025. Kami berharap wakil dari Kotim bisa tampil maksimal dan membawa nama baik daerah,” ujarnya.
Ia juga menambahkan harapan agar momentum ini dapat memacu semangat para guru untuk terus berkarya dan berinovasi demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Sementara itu Kadisdik Kotim M Irfansyah yang membuka secara resmi kegiatan menyampaikan harapan agar guru-guru memiliki inovasi dalam mengajar dan mewujudkan sekolah yang menyenangkan bagi murid-murid.
“Kami harapkan dengan kegiatan ini guru-guru bisa berprestasi dan memiliki inovasi dalam mengajar dan mengembangkan dunia pendidikan,” ungkapnya. (nardi)