PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Purdiono, mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung program bantuan Rp500 juta per desa yang akan dilaksanakan mulai 2026. Program tersebut akan disalurkan dalam bentuk kegiatan, bukan dana tunai.
Menurut Purdiono, inovasi dan optimalisasi sumber-sumber PAD sangat dibutuhkan agar pelaksanaan program dapat berjalan maksimal tanpa membebani struktur anggaran.
“Tentu saja inovasi untuk peningkatan PAD. Tentu saja sumber-sumber PAD itu, di samping itu intensifikasi dan ekstensifikasi membuka peluang baru PAD. Kami meyakini Kalteng akan maju dan PAD akan meningkat,” ujarnya, Senin, 28 Juli 2025.
Meski proyeksi APBD tahun mendatang diperkirakan menurun, ia menyebut angka tersebut masih bersifat target dan sangat mungkin berubah. Ia optimistis, dengan pengelolaan yang tepat, pendapatan daerah masih bisa ditingkatkan.
Purdiono menegaskan, pembangunan harus dimulai dari desa. Ia menilai program bantuan tersebut menjadi langkah strategis untuk mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan yang selama ini tertinggal.
“Nah, sekarang kan seperti apa pembangunan pemerataan harus sampai dari desa. Pembangunan dari desa, di sanalah sebenarnya masyarakat kita yang mungkin masih tertinggal,” katanya.
DPRD Kalteng, lanjut dia, akan mendukung seluruh kebijakan pemerintah selama berpihak pada rakyat, termasuk program bantuan desa yang diyakini akan lebih menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami sangat mendukung. Tentu saja diharapkan masyarakat dan juga pemikiran tersebut harus kita apresiasi,” ucapnya.
Purdiono juga menegaskan komitmen DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program tersebut di lapangan.
“Pengawasan tentu kita mengawasi. Kita datang ke lapangan. Jadi, apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kita awasi dan kita lihat apakah benar-benar berjalan dengan baik. Apa masalahnya, kan akan kita sampaikan ke pemerintah,” katanya.
(Syauqi)