Reuni Alumni SMA Negeri 1 Sampit, Jadi Momen Nostalgia Masa Sekolah

NARDI/BERITASAMPIT - Suasana reuni alumni SMA Negeri 1 Sampit.

SAMPIT – SMA Negeri 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar reuni akbar lintas angkatan, Selasa 29 Juli 2025. Kegiatan ini dihadiri alumni dari tahun 1973 hingga 1986, yang datang dari berbagai daerah untuk bersilaturahmi dan mengenang bernostalgia masa sekolah.

Kepala SMA Negeri 1 Sampit M Darma Setiawan menilai reuni ini bukan hanya sekadar temu kangen, tetapi juga membawa semangat positif bagi generasi penerus.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Luar biasa melihat semangat para alumni yang tetap antusias kembali ke sekolah dan mengenang masa-masa mereka belajar di sini,” ujarnya.

Menurutnya, meski terlihat sederhana, kegiatan seperti ini memiliki makna yang dalam karena menunjukkan tanggung jawab moral para alumni terhadap kemajuan sekolah.

Darma mengungkapkan, banyak alumni SMA Negeri 1 Sampit yang telah sukses di berbagai bidang, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Setiap tahun selalu ada alumni kami yang sukses. Bahkan ada yang menjabat sebagai Wakil Menteri. Salah satunya berasal dari Antang Kalang. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami, namun berhalangan hadir,” tambahnya.

Ia juga terkesan dengan kondisi para alumni yang masih sehat dan prima meski sebagian besar sudah lanjut usia.

“Fisik mereka masih prima, semangatnya luar biasa. Dari berbagai daerah mereka berkumpul di sini, padahal pasti banyak kesibukan. Kami sangat senang dan bangga,” tuturnya.

BACA JUGA:  Lokasi Sekolah Perintis di Kotim Dinilai Layak oleh Tim Kementerian PU

Lebih jauh, Darma berharap semangat para alumni ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi yang sedang menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Sampit.

“Mereka dulu belajar dengan fasilitas, sarana prasarana yang sangat terbatas, tapi tetap semangat hingga bisa sukses. Itu yang harus diteladani generasi sekarang,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, ia juga menyampaikan harapan agar ikatan alumni SMA Negeri 1 Sampit semakin kuat dan peduli dengan sekolah. Ketua ikatan alumni sudah meninggal dunia. Semoga muncul generasi selanjutnya untuk ikatan alumni SMA Negeri 1 Sampit .

“Ketua alumni sebelumnya sudah meninggal. Kami harap ada regenerasi kepengurusan alumni agar kegiatan positif seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan dukungan nyata kepada sekolah,” pungkasnya.

Ketua panitia, Fahrudin, yang merupakan alumni angkatan 1975, menyampaikan bahwa momentum ini menjadi ajang temu kangen setelah puluhan tahun berpisah.

“Kami meninggalkan sekolah ini sudah 50 tahun lalu. Banyak teman yang sudah berubah wajahnya, tapi alhamdulillah tambah ganteng semua sekarang,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya untuk nostalgia, tetapi juga mereka yang kebanyakan sudah usia pensiun masih aktif ikut serta dalam pembangunan daerah.

“Walau banyak yang sudah pensiun, semangat kami untuk tetap aktif di masyarakat masih tinggi, padahal usia kami sudah mendekati 70 tahun,” imbuhnya.

Salah satu peserta yang hadir jauh-jauh dari luar daerah adalah Alfiansyah, alumni tahun 1975 yang kini berdomisili di Bandung. Ia mengaku datang ke Sampit khusus untuk menghadiri reuni ini. Dirinya meninggalkan Sampit 50 tahun lalu kuliah di Bandung hingga sekarang.

BACA JUGA:  Teror Ketuk Pintu Resahkan Warga, Polsek Baamang Turun Tangan

“Saya ingin bertemu teman-teman lama. Sudah sangat lama kami tidak bertemu, semoga silaturahmi seperti ini bisa terus terjalin, dan menambah kesadaran kita semua bahwa silaturahmi dan menjaga hubungan sangat penting,” tuturnya.

Selain dirinya banyak alumni lain yang sudah berada di luar daerah, namun menyempatkan diri bernostalgia dengan kawan-kawan lama sesama alumni SMA Negeri 1 Sampit.

“Semoga kegiatan ini terus dilaksanakan untuk terus meningkatkan hubungan antar alumni baik per angkatan maupun secara akbar lintas alumni.

Reuni yang dihadiri sekitar 250 orang ini menjadi momen haru dan penuh canda tawa bagi para alumni, sekaligus bukti bahwa ikatan kekeluargaan antar lulusan Smansa Sampit tetap erat meski terpisah jarak dan waktu. (nardi)