Gubernur Agustiar Gagas Program Kartu Huma Betang, Pastikan Tak Ada Warga Kalteng Tertinggal

SYA'BAN/BERITASAMPIT - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran.

GUNUNG MAS – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran kembali menegaskan komitmennya untuk membangun Kalteng secara inklusif, melalui peluncuran program Kartu Huma Betang yang dirancang sebagai jaring pengaman sosial untuk masyarakat kurang mampu.

Hal itu disampaikan Gubernur saat memimpin langsung Upacara Hari Jadi ke-23 Kabupaten Gunung Mas yang digelar di Halaman Kantor Bupati Gunung Mas, Sabtu, 21 Juni 2025.

Dalam pidatonya, Agustiar menyampaikan bahwa Kartu Huma Betang akan mulai diberlakukan pada tahun 2026 sebagai instrumen penting untuk memastikan pemerataan akses terhadap layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan, terutama di daerah pedalaman.

“Kartu ini akan menjadi perlindungan sosial yang nyata. Tidak boleh ada masyarakat Kalteng yang tertinggal. Negara harus hadir sampai ke hulu, ke kampung-kampung,” tegas Agustiar.

Program ini tengah disiapkan matang oleh Pemerintah Provinsi bersama perangkat teknis terkait, dengan harapan pelaksanaan bisa tepat sasaran dan sesuai regulasi.

BACA JUGA:  Sekda Gunung Mas Perkenalkan Program Tambun Bungai

Menurut Gubernur, keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan miskin menjadi inti dari pembangunan Kalteng ke depan. Kartu Huma Betang bukan hanya sekadar simbol, tapi perwujudan dari nilai-nilai kearifan lokal Huma Betangyang menekankan persatuan dan keadilan.

“Kami ingin pembangunan tidak hanya dirasakan di kota, tapi sampai ke desa-desa, ke pelosok, ke semua suku dan agama yang hidup di tanah ini,” ujar Agustiar.

Selain aspek sosial, Gubernur juga menyampaikan capaian pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas antardaerah.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah keberhasilan perbaikan jalan Palangka Raya–Kuala Kurun yang kini telah beroperasi penuh dan ditargetkan bisa memangkas waktu tempuh secara signifikan.

Pemprov juga menerapkan pembatasan tonase kendaraan sebagai langkah menjaga kualitas jalan. Sementara itu, pengaspalan tambahan ditargetkan selesai pada November 2025.

BACA JUGA:  Kader Posyandu Jadi Garda Depan Transformasi Layanan Dasar di Kalteng 

Gubernur Agustiar juga menyinggung visi jangka panjang Kalimantan Tengah dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Menurutnya, hanya dengan pembangunan manusia yang berkualitas dan berkeadilan, Kalteng bisa tampil sebagai provinsi maju dan berdaya saing.

“Kami ingin mengangkat harkat martabat masyarakat Dayak dan seluruh rakyat Kalteng dalam bingkai NKRI. Mari kita jaga semangat menggatang utus, saling menguatkan untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

(Sya’ban)