2015 Kotim Bebas dari Desa Tertinggal

    2015 Kotim Bebas dari Desa Tertinggal

    SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, terus berupaya agar semua desa di daerah ini tidak ada lagi yang berstatus desa tertinggal. Enam desa tertinggal yang tersisa, akan dituntaskan tahun ini menjadi desa maju.

    Dari 168 Desa 17 Kelurahan dan 17 Kecamatan, kini  tinggal enam desa yang berstatus desa tertinggal. Berbagai program sudah disiapkan untuk membangun enam desa ini sehingga mandiri dan menjadi desa maju.

    “Ada enam desa yang masih tertinggal, namun tahun ini desa tersebut akan ditingkatkan statusnya menjadi desa maju,” terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kotim, Burhanudin, Kamis (26/2).

    Enam desa tersebut adalah Desa Tumbang Sapia, Tumbang Saluang, Lunuk Bagantung, Tumbang Tawan,  Kuluk Telawang, serta Rantau Suang.

    Burhanudin menjelaskan bahwa desa yang tertinggal ini memiliki kondisi yang cukup mem-prihatinkan, baik infra¬struk¬tur jalan, pendidikan, ke¬sehatan, penyediaan air ber¬sih, jaringan listrik, dan la¬yanan publik lainnya.

    Untuk meningkatkan status desa tertinggal tersebut, tentu harus mendapat dukungan dari semua pihak. Bahkan Pemkab Kotim berupaya tahun 2015 ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah dialokasikan dana untuk program pengentasan desa tertinggal sebesar Rp13,6 miliar.

    “Nah dana ini tentu saja digunakan untuk pembangunan diwilayah enam desa itu, baik perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Kita yakin program desa tertinggal selesai tahun ini, karena dilakukan oleh SKPD terkait,” tandasnya.

    Untuk menyukseskan pengentasan desa tertinggal, pihaknya tidak hanya terpaku terhadap anggaran dari APBD saja.  Akan tetapi mengharapkan partisipasi dari pihak swasta dalam program corporate social responsibility (CSR), seperti dengan membantu pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya dengan perusahaan sekitar desa. (raf/260215/beritasampit.com)