Gubernur Ingin Bangunan Surau di Lokasi Wisata Pantai

    SAMPIT – Gurbernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran menyempatkan diri mengunjungi lokasi obyek wisata pantai Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim. Gubernur juga inginkan bangunan surau di sekitar kawasan lokasi obyek wisata itu.

    Kedatangan Gubernur  pada Selasa (13/9) pekan lalu itu terkait melihat tapal batas Kabupaten Kotim-Seruyan yang berlokasi sekitar anak Sungai Kalap Cabang Desa Ujung Pandaran.

    Usai melihat tapal batas itu,  Gubernur berziarah ke makam  Al Alimul Alamah Syekh Haji Abu Hamid Al Alimul Alamah Mukti Syekh H Muhammad As’ad/ Datu Kelampaian Al Banjari yang letaknya sekitar 3 kilometer dari pemukiman penduduk nelayan di Desa Ujung Pandaran, Kotim.

    Pada waktu ziarah, rupanya orang nomor satu di Kalteng itupun tergugah melihat makam keturunan Datuk Kelampaian yang berada dipusaran kawasan pantai disebut sebagai penyanggga ujung daratan pantai itu.

    H Sugianto Sabran atas nama pribadinya terkagum dan menitipkan pesan kepada penjabat Kepala Desa (Kades) Aswin Nur supaya membuatkan Surau atau Mushola dilokasi sekitar obyek wisata tersebut.

    Hal itu dimaksudkan, agar warga yang berlibur kelokasi itu, jika tibanya waktu sholatnya tak perlu lagi pengunjung sembahyang kearah kampung. Mereka bisa menunaikan ibadah sholatnya ke Mushola itu. Berwisata relegi sambil menikmati keindahan pantai tentunya menambah kenyamanan, kedamaian , dan ketenangan jiwa pengunjungnya.

    Penjabat (Pj) Kepala Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Aswin Nur kepada beritasampit.com, Kamis(22/9) mengatakan, keinginan bapak gubernur membangun surau sekitar lokasi obyek wisata Ujung Pandaran sangat tepat dan pas bagi para pengunjung yang berwisata relegi.

    Rencana pembangunan sebuah mushola itu katanya Aswin panggilan akrab dari Aswin Nur itu, waktu dirinya turut mengantarkan bapak gubernur ke kubah (Maqom) pada Selasa siang pekan lalu sekitar pukul 11.00 wib. Sepulangnya dari ziarah itu kata Aswin, bapak gubernur mengutarakan harus ada bangunan Surau disekitar lokasi obyek wisata itu. Dan juga memberikan bantuan pembelian genset sebesar Rp 5 juta. “ Untuk membangun mushola kita masih menentukan lokasi dan menghitungkan proposal anggarannya. Sedang biayanya langsung dari bapak gubernur,”kata Sekdes Ujung Pandaran itu.

    Kedatangan orang nomor satu itupun terbilang mendadak hingga masyarakat sekitarnyapun terkaget – kaget. Warga sangat terkagum, merasa senang dan bangga melihat sosok gubernur yang merakyat itu. Tak semua pejabat gubernur yang pernah datang kedesa Ujung Pandaran ini, hanya Bapak H Sugianto Sabran  satu-satunya gubernur yang mengunjungi lokasi kawasan pantai wisata  tersebut.

    Tak sedikit pula dari warga masyarakat kampung nelayan itu turut berjejel melihat dari dekat sosok seorang gubernur yang peramah dan sederhana itu menyita perhatian, saking banyaknya yang mengucapkan selamat hingga banyak dari warga tak sempat untuk bersalaman.” Karena banyak orang berjejal mendekat, aku kada sampat basalaman.( Tidak sempat berpegangan tangan -red).” kata Arif saking terkesannya.

    Arif salah satu warga desa Ujung Pandaran itu mengatakan, kawasan obyek wisata setiap harinya banyak pengunjung yang datang berliburan. Menurutnya, terlebih pada hari libur Sabtu dan Minggu. Mereka yang datang kesini kata Arif ada yang dari Banjarmasin, Palangka Raya, Kapuas hingga kabupaten tetangga lainnya.

    Lanjut Arif menuturkan, kalau dirinya juga turut menyediakan jasa mobil sebagai armada pengantar orang-orang mau berziarah kemakam itu. Karena katanya, jarak dari lokasi obyek wisata menuju kemakam cukup jauhnya sekitar 3 kilometer. Kalau berjalan kaki katanya, baru bisa menyampai sekitar dua jam.“ kita warga disini menyiapkan angkutan mobil pikap menuju kesana yang biayanya bisa kompromi tergantung banyaknya rombongan,”ujarnya menawarkan tarif.

    Inpormasinya, kedatangan Bapak gubernur H Sugianto Sabran beserta adiknya Agustiar Sabran yang juga Ketua DAD Kalteng pada Selasa pekan lalu itu, kata Aswin, dalam rangka melihat patok tapal batas kabupaten antara Kotim – Seruyan. Turut hadir waktu itu dua bupati yakni, H Supian Hadi beserta wakilnya dan bupati Seruyan H Sudarsono. Sungai Kalap Cabang  sambung Aswin, sebagai batas wilayah yang dibangun tugu pembatas sejak 2008 lalu. Tugu itu juga katanya, menjadikan batas desa Ujung Pandaran kabupaten Kotim dan Desa Sungai Bakau Kabupaten Seruyan.(mar/beritasampit.com)