DIKELUHKAN…Harga Stand Kobar Expo 2016 Selangit.. Berapa Ya!!

    DIKELUHKAN…Harga Stand Kobar Expo 2016 Selangit.. Berapa Ya!!

    PANGKALAN BUN – Harga stand Kobar Expo 2016 yang dipatok oleh salah satu event organizer (EO) dari Palangka Raya dirasakan mahal karena dinilai terlalu tinggi. Makanya banyak dikeluhkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan para pedagang perorangan yang jadi peserta.

    Untuk SKPD dibandrol Rp10 juta per stand. Karena sudah menjadi agenda daerah mau tidak mau dengan terpaksa harus dibeli.

    ”Kalau harganya sekitar Rp 5 juta, selama satu minggu yah cukuplah”,ungkap salah satu Kepala SKPD saat dibincangi beritasampit.com usai pembukaan Kobar Expo 2014.

    Tidak hanya itu saja, tambahan biaya lain harus dikeluarkan lagi, sebab menurutnya walaupun sudah disediakan stand oleh EO tetap saja harus menambah ruang untuk memasang, profil kinerja SKPD dan lain-lainnya.

    ”Berarti semua SKPD yang ikut Kobar Expo itu harus menyewa lahan di lahan sendiri, denga hanya bedanya lahannya telah ada atapnya,”ujarnya.

    Dengan dibukanya Kobar Expo, setiap tahun seharusnya ada uang pemasukan kepada pemerintah melalui PAD yang dikelola oleh dinas terkait. Namun justru yang mendapatkan uang adalah EO.

    ”Memang ada informasi Pemkab Kobar, tidak mengeluarkan biaya untuk mendirikan stand, karena sudah ditanggung oleh EO. Tapi dengan sewa stand Rp 10 juta yang dikeluarkan setiap dinas, itukan uang dari anggaran dinas (APBD),sama saja uang itu juga uang dari pemerintah (APBD),”ungkapnya.

    Terpisah sejumlah usaha home industry perorangan yang modalnya kecil akan mempromosikan atau menjual hasil home industrinya, termasuk para pedagang musiman dari luar kota juga banyak mengeluh dengan biaya Rp 4 juta per stand.

    “Seharusnya dengan dibukanya Kobar Expo,Pemkab Kobar harus membantu mempromosikan hasil produk lokal, yang dikelola masyarakat. Membantunya misal menyediakan lahan gratis di Kobar Expo atau hanya sewa per hari dengan biaya murah. Seperti sejumlah Rumah Makan di Jalan HM.Rafii ,mereka berdagang di lahan milik pemda satu tahun sewanya sekitar Rp 1 juta,“keluh salah pedagang.(man/beritasampit.com)