Nilai Guru Di Desa Lebih Rendah.. Kenapa Ya?

    Nilai Guru Di Desa Lebih Rendah.. Kenapa Ya?

    SAMPIT-Upaya pemerintah dalam pengembangan sumberdaya manusia di bidang pendidikan masih dirasa belum merata dan perlu menjadi perhatian. Pasalnya kwalitas tenaga pengajar semakin meningkat.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur , pada saat pelaksanaan uji kompentesi selalu nilai para guru yang bertugas di pedesaan lebih rendah  dibandingkan para guru yang bertugas di kota.

    Kepala Seksi Sekolah Kejuruan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Mudhori, kemarin membenarkan hal itu. Menurut dia hal tersebut dipengaruhi beberapa factor diantaranya di desa terkendala minim sarana dan prasarana.

    “Dalam rangka untuk mengatasi ini upaya terus dilakukan oleh pemerintah pusat,  provinsi, kabupaten  selalu mendorong kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu guru. Harapannya agar kemampuan para guru ini merata,” katanya.

    Dia juga membeberkan data hasil Ujia Kompetensi Guru (UKG) untuk tingkat  guru SMK belum mencapai 60 persen batas lulus standar nasional. Untuk itulah pemerintah memberikan bantuan untuk kegiatan pelatihan.

    “Harapannya agar bisa meningkatkan mutu dan kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi sebagai guru Matematika. Dengan bekal dari narasumber, dapat mencapai nilai lulus. Kalau ada guru yang sudah siap untuk mengikuti UKG dapat langsung mendaftarkan diri secara online,” harap Muhdori.

    Penegasan Mudhori tesebut disampaikan membuka Musyawarah Guru Mata Pelajaran Matematika Kotawaringin Timur yang dilaksanakan di SMKN 1 Sampit. Kegiatan yang mengangkat tema tentang peningkatan kompetensi dan karir guru pembelajaran melalui moda tatap muka dan moda daring itu diikuti 40 peserta guru SMA dan SMK.

    “Kegiatan ini perlu kita sambut baik karena untuk peningkatan mutu guru Matematika. Tujuan akhirnya adalah agar guru lebih profesional dan bisa lulus uji kompetensi guru (UKG) akhir tahun ini.”katanya.

    Semenatra itu,  Kepala SMKN 1 Sampit, Lismayani mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut bantuan pemerintah pusat untuk pengembangan guru. Kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru.

    “Hasil UKG guru Matematika, khususnya SMK masih di bawah standar lulus. Melalui diklat guru pembelajaran melalui moda daring, peningkatan guru kompetensinya diharapkan lebih dari yang diharapkan,” kata Lismayani.

    Peserta diharapkan mempelajari modul-modul yang disediakan karena selama pendidikan dan pelatihan belum seluruhnya dipelajari.(bro/beritasampit.com)