Kisah Nyata: Pria Tanpa Dua Tangan, Menghidupi Tiga Anak Dengan Cara Mencari Ikan

Kisah Nyata: Pria Tanpa Dua Tangan, Menghidupi Tiga Anak Dengan Cara Mencari Ikan

Kasongan – Terlahir dalam keaadaan fisik yang terbatas Maisel (50) tahun warga desa Danum Matei, Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan, mampu menghidupi 3 anak beserta istrinya hanya dengan mencari ikan.

Anak pertama penyandang disabilitas ini harus rela putus sekolah dan menikah karena himpitan ekonomi, dua anak yang menjadi tanggungannya saat ini masih duduk di Sekolah Dasar kelas dua dan empat.

Meskipun tidak mempunyai kedua tangan dalam kondisi fisik yang terbatas serta di usia yang tidak muda lagi, pria asal Kabupaten Katingan ini tetap gigih melakukan pekerjaannya, berbekal dengan perangkap Ikan (Tampirai) dia terlihat terseyum menikmati pekerjaannya meskipun harus menggunakan kepala untuk mengaitkan perangkap ikan tersebut dipundaknya.

BACA JUGA:  Pisah Sambut Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya, Dorong Sinergi Pembangunan Kalteng
Menggunakan Kepala Marcel Mengaitkan Perangkap Ikan (Tampirai) ditubuhnya

Pria paruh baya ini setiap harinya turun naik keselokan dan rawa-rawa ditepi jalan tempat dia memasang perangkap ikan.

Setiap tangkapan yang didapatnya dimasukan ke kantongan menggunakan kaki, bahkan mengikat tali perangkap ikan juga menggunakan kaki.

Kaki merupakan tangan baginya, segala aktivitas selalu menggunakan kaki sebagai pengganti tangan, ketika wartawan Berita Sampit ingin membantu mengambil ikan tangkapan dia menolak, menurutnya dia tidak mau merepotkan orang lain.

“Enggak usah dek kasihan nanti kena duri ikan, adek tidak terbiasa dengan ini, biar bapak saja yang melakukan” ungkapnya.

Siang itu ditemani adik iparnya pria hebat ini hilir mudik memasang perangkap ikan diselokan dan rawa tepi ruas jalan Buntut Bali, Katingan.

BACA JUGA:  Alat Kelengkapan DPRD Kotim Terbentuk, Berikut Susunannya

Berdasarkan pengakuannya, ironisnya hingga usianya 50 tahun keluarga Maisel tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Katingan.

“Tahun kemaren ada dapat bantuan rumah layak huni itu pun program pemerintah pusat, sampai sekarang belum pernah dapat bantuan dari pemerintah daerah, susah dek di daerah kita ini apalagi seperti kami masyarakat desa sulit dilirik untuk dibantu” paparnya.

Mengakhiri pertemuan, lelaki ramah ini berharap warga sepertinya dapat diperhatikan sama dengan masyarakat lainnya.

(kwt/beritasampit.co.id)

Baca juga

Begini Riwayat Pekerjaan Maisel… Pencari Ikan Tanpa Tangan