
SAMPIT – Sudah 6 tahun lalu digaungkan oleh Forum RT/RW Kelurahan Baamang Barat agar jalan di simpang empat hotel Wella antara Kelurahan Baamang Tengah dan Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) itu untuk dipasang lampu lalulintas. Namun, usulan itu belum ada respon dari pemerintah daerah setempat hingga kini jatuh korban kecelakaan.
“Kami sudah usulkan agar persimpangan itu dipasang rambu-rambu lalulintas atau lampu merah karena sebelumnya pernah ada korban. Nah, akhir Januari 2020 ada korban lagi,” ujar Ketua Forum RT/RW Kelurahan Baamang Barat Alfian kepada wartawan beritasampit.co.id via telepon, Jumat 31 Januari 2020.
Semetara itu, apabila tidak dipasang rambu-rambu lalulintas, Forum RT/RW ini mengusulkan jalan tersebut lebih baik ditutup. Alasannya, jalan persimpangan hotel Wella itu jalur padat dilintasi kendaraan bermotor, “Jalur padat pagi dan sore. Kami usulkan pasang rambu lalulintas itu lebih baik,” kata Alfian yang biasa disapa Ketua RT Komanda Baamang Barat ini.
Dijelaskan Alfian, bahwa di depan hotel tersebut terdapat perumahan metropolitan yang dihuni ribuan penduduk. Sehingga, katanya akan lebih elok apabila jalan tersebut dipasang rambu-rambu lalulitas atau bahkan ditutup dan dialihkan ke jalur utara.
“Sudah 6 tahun ini saya usulkan lewat Musrenbang bahkan reses DPRD Provinsi Kalteng belum juga direspon. Prioritas ini disampaikan demi kelancaran terutama warga kami yang keluar masuk dari perumahan,” pungkasnya.
Hari ini, Jum’at 31 Januari 2020 dijalan tersebut terjadi kecelakaan lalulintas, tabrakan antara truk muatan Crude Palm Oil (CPO) dengan pengendara sepeda motor yang bernama Riduansyah, yang diketahui pegawai di Dinas Pendidikan Kotim, hingga kini masih ditangani pihak rumah sakit dr Murjani Sampit.
Korban mengalami luka parah di wajah, dan bibir dijahit, sedangkan kaki kirinya kemungkinan besar patah, masih menunggu hasil rontgen pihak rumah sakit dr Murjani.
(ifin/beritasampit.co.id)