Dibalik Panen Raya, Ini Keluhan Petani Buah Naga di Desa Kandan

PANEN : IST/BERITA SAMPIT - Bupati Kotim, Supian Hadi bersama Camat Kota Besi saat memetik buah naga dari pohonnya langsung di UPT Embang Batarung Jaya, Desa Kandan, Kotim.

SAMPIT – Dibalik panen raya buah naga di Unit Permukiman Trans (UPT) Embang Batarung Jaya, Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ternyata ada harapan besar dari para warga setempat yang hampir sembilan puluh persenya sebagai petani, termasuk petani buah naga yang menjadi potensi agrowisata.

Dari keterangan salah satu petani buah naga, Selamat Purwanto, bahwa terdapat kurang lebih kebun buah naga itu seluas 43 Hektare. Dari hasil panen, buah yang dihasilkan dijual kepada tengkulak dan dijadikan berbagai macam olahan, dengan dibantu alat olahan dari pemerintah.

”Untuk sementara ini, hasil olahan berupa keripik naga, dodol naga dan stik naga. Saat ini kita masih memproduksi dengan kapasitas kecil yang dijual hanya ke sekitar Kecamatan Kota Besi dan sebagian di Sampit. Saat ini harga buah pada grade A kisaran Rp 7.000 sampai Rp 8.000, sedangkan grade B diharga Rp 5.000 dan grade C Rp 3.000,” kata Purwanto, Jum’at 13 Maret 2020.

BACA JUGA:   Warga Sampit Berhamburan Keluar Rumah Usai Diguncang Gempa Susulan

Dibalik hasil buah naga yang berlimpah, ternyata para petani mengalami kendala dalam membudidayakan buah naga tersebut. Kata Purwanto, sekarang tanamannya sedang mengalami penyakit cacar pada buah, yang telah berlangsung sejak satu tahun terakhir.

“Kita berharap agar kualitas grade A meningkat, sebab kendalanya adalah mengatasi penyakit cacar yang setahun terakhir terus meningkat. Bahkan bisa dikatakan Sudah 50 persen terserang. Sehingga buahnya tidak mulus, ada bercak-bercak di kulitnya, bahkan buruk. Penyakit ini menyerang batang hingga ke buahnya. Kalau produktifitasnya hanya sedikit menurun tapi grade A nya yang turun. Rata-rata grade A hanya 40 persen yang 60 terbagi 30 grade B dan sisanya C,” ungkapya.

BACA JUGA:   Pengendara Sepeda Motor Hantam Sebuah Tenant Event di Taman Kota Sampit

Ia juga berharap kepada Dinas Pertanian agar segera meneliti sebabnya, serta memberikan solusi dan bantuan untuk mengobati cacar pada buah tersebut. Ia juga menerangkan bahwa saat ini ada bantuan obat dari pihak terkait, tapi jumlah terbatas dan belum bisa mengatasi masalah tersebut.

Pada panen raya kemarin, yang juga dihadiri oleh Bupati serta Camat dan Kepala Dinas terkait, sebanyak 2,8 Ton/ha buah naga berhasil di panen, dan dalam 1 bulan, petani bisa memanen hingga 2 kali.

Sementara itu, Camat dan Kepala Desa setempat mengharapkan, peningkatan akses jalan menuju desa tersebut. Serta jembatan yang hampir tidak layak lagi untuk dilewati. (jmy/beritasampit.co.id).