Akibat Corona Nelayan Enggan Melaut

NELAYAN : AHMAD/BERITA SAMPIT - Seorang nelayan yang tengah bersandar di Pelabuhan Kuala Pembuang.

KUALA PEMBUANG – Semenjak penyebaran virus Covid-19 semua tempat pariwisata yang berada di Kabupaten Seruyan ditutup sementara, objek wisata yang menjadi primadona warga Seruyan pun ikut ditutup, seperti Pantai Sungai Bakau dan Wisata Cemara Seribu.

Bukan hanya itu, dampak penutupan tempat pariwisata ini rupanya ikut berimbas pada perekonomian warga desa Sungai Bakau, apalagi semenjak penutupan lokasi tersebut banyak warga yang memilih tidak bekerja lantaran adanya covid-19 ini.

Kepala Desa Sungai Bakau Yuyun Erawati menyebut bahwa, dampak penutupan wisata sangat dirasakan oleh warganya, sebab banyak dari warganya yang menggantungkan hidup dari wisatawan. Pasalnya, mereka hanya bisa menjual apabila ada pengunjung yang datang ke desa mereka.

BACA JUGA:  Biro Kesra Kalteng Gelar Monitoring dan Evaluasi UKS/M 2024

“Semenjak ditutup perekonomian warga ini berdampak sekali, apalagi nelayan ini merasakan dampaknya, biasanya dulu saat sebelum corona orang wisatawan membeli hasil tangkapan nelayan sekarang udah tidak ada, biasanya singgah beli ikan kering atau hidup, sekarang kan udah ngak ada lagi semenjak menutup tempat pariwisata, mau tidak mau seperti kita menjalaninya,” jelasnya.

SEPI : AHMAD/BERITA SAMPIT – Suasana di Desa Sungai Bakau nampak sepi, tidak banyak aktivitas warga semenjak penyebaran virus corona.

Hal itu dibenarkan oleh salah seorang nelayan desa Sungai Bakau yang bernama Yamin, para nelayan menjual hasil tangkapannya ketika ada pengunjung wisata.

“Memang sangat berkurang sekali jauh seperti dulu, kalau dulu kan kerja masih lancar, sekarang kan kemana-mana udah ngak bisa,” ungkapnya saat dibincangi beritasampit.co.id. Jumat, 24 April 2020.

BACA JUGA:  Pemkab Seruyan Ajukan Program Cetak Sawah

Yamin menambahkan, jika sebelum corona ia bisa mendapatkan hasil sedikitnya Rp 150.000 sementara jika nasibnya sedang baik bisa mencapai Rp 300.000 perhari.

“Sekarang udah ngak ada sama sekali, pembelinya udah ngak bisa kesini, jadi barang yang dijual udah tidak ada, apalagi penampung ikan juga udah ngak bisa lagi kesini,” kesah Yamin yang juga ketua RW ini.

Dia berharap, virus corona ini bisa cepat berakhir sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal, “Yah mudah-mudahan cepat selesai aja, supaya pekerjaan bisa lancar-lancar lagi,” harapnya.

(ASY/beritasampit.co.id)