Karya : Cak Ipan Tagem
Mereka lah yang 22 tahun silam dimuntahkan di kelam jalan
Mereka pula yang saling bakar dibakar membakar,
Dibredel bahkan membredel sampai dilempar-lempar
Saling bakar dibakar membakar aliran darah yang dijarah penguasa yang suka menjarah
Untuk disantap di ruang-ruang tergenang air mata bahkan darah saudaranya.
22 tahun ini,
Banyak meratap di kuburan anak-anaknya
Di balik bayang bayang perburuan masal.
Dan di sela puing ratap peluru peluru yang dimuntahkan moncong senjata
Kala pesta hasil jarah kata-kata
Yang membunuh pun dianggap biasa
Hingga remuk belulang mahasiswa dianggapnya lumrah…
Mendekatkan kawan, mari bercerita tentang murahnya darah.
Sampit, 12 Mei 2020 / Di batas kenang dan subuh
(jun/beritasampit.co.id)
(Visited 9 times, 1 visits today)