Wali Kota Palangka Raya Ajak Warga Waspadai Ancaman Penyebaran DBD

Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fairid Naparin. (ANTARA/HO-Prokom Palangka Raya)

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Fairid Naparin mengajak warga setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

“Kami meminta masyarakat mewaspadai dan mengantisipasi penyebaran DBD dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” kata Fairid di Palangka Raya, Senin 20 Maret 2023.

Ia mengajak masyarakat aktif melaksanakan program menguras, menutup bak penampungan air, mengubur barang bekas, dan menabur bubuk abate (3M plus) untuk mencegah berkembangnya nyamuk penyebar DBD.

Fairid pun menginstruksikan agar Dinas Kesehatan melalui puskesmas menggencarkan sosialisasi pencegahan DBD, terutama di daerah-daerah yang rawan terjadi penyebaran penyakit tersebut.

BACA JUGA:   Aliansi TABE Lakukan Aksi, Ini Hasil Tuntutan yang Berhasil Disepakati Disdik

Apalagi, kata dia, berdasar data Dinas Kesehatan selama Januari sampai awal Maret 2023 tercatat 37 laporan terkait penyebaran DBD dan 45 laporan terkait Demam Dengue (DD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo mengatakan pihaknya terus berupaya menggencarkan antisipasi penyebaran penyakit tersebut, antara lain melalui sosialisasi di puskesmas maupun memaksimalkan peran juru pemantau jentik.

Meski demikian dia tetap mengajak masyarakat semakin berperan dalam memberantas penyebaran DBD. “Semua pihak harus terlibat. Apalagi saat ini wilayah kita masih sering diguyur hujan, sehingga menyebabkan banyaknya genangan air bersih yang digunakan nyamuk Aedes untuk berkembang biak,” katanya.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

Andjar mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat, melaksanakan gerakan masyarakat sehat, serta melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Menurut dia, upaya tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti rajin menguras tempat penampungan air, selalu melaksanakan program 3M yakni menutup tempat penampungan air dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Dinas Kesehatan melalui puskesmas juga telah menyiapkan bubuk Abate yang bisa diperoleh secara gratis oleh masyarakat.

(ANTARA)