SAMPIT – Sangat menggiurkan pendapatan dari jaringan pengemis di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam satu hari per orang bisa mengantongi sekitar Rp200-300 ribu.
Jika di kalkulasi dalam satu bulan bisa mengantongi sekitar Rp9 juta per bulan, bayangkan jika belasan anak dari jaringan pengemis kaya itu beroperasi sungguh dalam satu bulan mereka mendapatkan penghasilan dengan nilai yang fantastis.
“Penghasilan yang cukup besar dengan mempekerjakan anak-anaknya sebagai pengemis yang rata-rata mendapatkan penghasilan Rp 200.000 sampai Rp 300.000 perhari. Jika 5 anak saja sudah Rp1 juta sampai Rp1,5 Juta, apa lagi belasan anak yang dipekerjakan,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kotim Wiyono, Jumat 24 Maret 2023.

Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Perundang – undangan Daerah Satpol PP Kotim Sugeng Riyanto, mengungkapkan bahwa keluarga pengemis ini memang menargetkan kota Sampit menjadi wilayah yang ideal bagi mereka, pasalnya loyalitas warga yang senang memberi para pengemis, membuat jaringan tersebut semakin tumbuh subur di kota ini.
“Koordinator pengemis yang terjaring tadi anak-anaknya juga dipekerjakan sebagai pengemis, bahkan anaknya saat ini sekitar 12 orang,” ujar Sugeng.
Para pengeksploitasi anak tersebut diduga sudah merencanakan sengaja produksi anak dari anak-anak mereka yang beranjak remaja dan dewasa.
“Dikhawatirkan 6 tahun ke depan mereka ini akan menguasai setiap perempatan traffic light di Kota Sampit dengan mempekerjakan anak-anak mereka jadi pengemis,” ungkapnya.
“Jadi ada regenerasi pengemis – pengemis ini, karena pekerjaan sebagai pengemis di Sampit ini pendapatannya lumayan besar,” sambungnya.
Bahkan hasil pekerjaan sebagai pengemis, jaringan tersebut telah memiliki sebuah mobil operasional, beberapa unit kendaraan bermotor baru, serta handphone yang bermerek untuk mereka berkomunikasi.
“Kalau masyarakat ingin membantu, menurut saya yang tepat memberikannya ke yayasan seperti panti asuhan atau panti sosial lainnya. Jika kita membiasakan memberikan uang pada pengemis, akan membuat mereka manja dan malas sehingga tidak ingin bekerja, padahal kondisi fisiknya masih kuat untuk bekerja,” paparnya.
Pemerintah Daerah sendiri terus berupaya melakukan pencegahan, namun peran masyarakat juga sangat penting membantu menekan keberadaan pengemis di Kota Sampit ini.
”Dengan tidak memberikan uang kepada para pengemis, sudah sangat membantu menekan keberadaan mereka di kota ini,” pungkasnya. (ilm).