PURUK CAHU – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah lakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Pelita dan distributor bahan pokok di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Jumat 24 Maret 2023.
Sudak tersebut dalam rangka pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok khususnya beras pada saat bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah.
Dalam sidak tersebut dilakukan pemantauan dan menindaklanjuti Rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan Menteri dalam Negeri pada tanggal 13 Maret dan 20 Maret 2023 lalu, dan instruksi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk dilakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok hingga ke daerah.
“Arahan Bapak Gubernur agar Pemerintah mampu memberikan rasa tenang, aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri. Salah satu bentuk upaya kita dalam memberikan ketenangan bagi masyarakat adalah mencegah lonjakan inflasi, untuk itu pemantauan ini penting, agar temuan di lapangan menjadi bahan akurat dalam menentukan langkah dan kebijakan,” kata Nuryakin.
Menurut data tanggal 21 Maret 2023, Kalteng merupakan satu-satunya provinsi dengan harga beras tertinggi. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang strategis dalam pengendaliannya. Naiknya harga beras dipicu oleh keadaan cuaca, bukanlah hal pembenaran sebagai alasan melemahnya upaya pengendalian harga.
Nuryakin menekankan bahwa TPID Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan upaya pengendalian inflasi, diantaranya melalui intervensi Pemerintah, dengan menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang.
“Pemprov Kalteng akan menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang sepanjang bulan Ramadan bersamaan dengan Safari Ramadan dan telah disiapkan 50 sampai 100 ribu paket sembako bersubsidi untuk masyarakat. Harapan kita dengan langkah ini, daya beli masyarakat tetap terjaga, inflasi terkendali. Hari ini telah dimulai gelar pasar murah di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, yang diperuntukkan bagi PNS dan tenaga kontrak lingkup Pemerintah Provinsi Kalteng,” jelasnya.
Ia juga membenarkan temuan di lapangan bahwa terjadi kenaikan harga beras berkisar antara 200 hingga 300 rupiah per kilogram, namun menurutnya masih dalam batas normal.
“Kenaikan harga beras ini diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi di bulan Februari sampai medio Maret 2023 ini, maka gabah yang dipanen kualitasnya menurun, sehingga pihak penggilingan beras harus mengeluarkan ongkos produksi yang lebih tinggi dari biasanya untuk mengeringkan gabah. Sebelum gabah digiling menggunakan blower sehingga cost-nya naik, berakibat kenaikan ongkos produksi dan dibebankan ke harga jual,” jelasnya.
Nuryakin berharap kepada masyarakat agar tidak perlu cemas yang berlebihan, karena ia yakin harga akan segera normal dan terkendali. Stok beras aman sampai satu bulan ke depan. (Hardi).