PALANGKA RAYA – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah membantu anak korban kekerasan.
“Seperti halnya menghadapi laporan kasus ‘bullying’ atau kekerasan di salah satu SD di Kota Palangka Raya, DPPKBP3APM segera mengambil tindakan untuk mendukung korban dan pelaku,” kata Kepala DPPKBP3APM Palangka Raya, Sahdin Hasan di Palangka Raya, Rabu 29 Maret 2023.
Dia mengatakan, pihaknya juga telah mengunjungi sekolah tersebut untuk memberikan pemahaman terhadap semua agar pelaksanaan pendidikan di sekolah berjalan sebagaimana mestinya.
Sahdin menambahkan, tim DPPKBP3APM ke sekolah itu juga dalam rangka berkomunikasi kembali dengan pihak sekolah dan pihak terkait lainnya. Terutama berkenaan dengan dilakukannya pendampingan, baik itu untuk korban maupun bagi pelaku.
“Kami juga tentunya berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Terutama dari unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) dalam hal penanganan kasus ini,” katanya.
Intinya lanjut Sahdin, dalam menghadapi adanya laporan kasus kekerasan di sekolah, maka terlebih dahulu harus dilakukan investigasi dan asesmen. Terutama mengidentifikasi dari semua keterangan. Baik dari pihak sekolah, guru, pihak orangtua terkait lainnya maupun anak didik.
Perlu diingat jelas dia, dalam menangani kasus kekerasan di satuan pendidikan maka memerlukan pendekatan yang tepat. Jangan sampai akibat penanganan yang salah, malah mengganggu kejiwaan si anak. Baik itu korban atau pelaku.
“Sebab mereka masih berusia anak-anak. Jadi semuanya harus dilakukan dengan rasa simpati dan komunikasi yang baik, guna menemukan pemahaman yang sama dalam menyelamatkan generasi penerus,” katanya.
Sementara itu agar kasus kekerasan tidak terulang imbuh Sahdin , maka DPPKBP3APM Kota Palangka Raya bersama pihak terkait seperti dinas pendidikan, akan mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi sehingga tidak terjadi lagi kasus kekerasan di sekolah.
“Kami mendorong bagaimana menciptakan dan menguatkan, karakter mulia anak dan karakter keluarga mulia, agar mampu menjalankan kehidupan sosial bermasyarakat dengan baik,” kata Sahdin .
(ANTARA)