KUALA KAPUAS – Belum memasuki masa kampanye Pemilu 2024, beberapa bakal calon legislator dan senator sudah curi star. Spanduk dan baliho yang memuat wajah mereka bertebaran di mana-mana.
Embel-embelnya macam-macam, contoh mengucapkan selamat hari raya keagamaan. Meski tidak ada ajakan untuk memilih atau menjual janji-janji kampanye, namun mereka dengan gamblang menyebut Dapilnya.
“Belum apa-apa sudah ramai. Padahal sudah basi ucapan hari besar keagamaan,” celetuk surya warga Jalan Cilik Riwut, Kabupaten Kapuas, Minggu 21 Mie 2023.
Dia menyayangkan Pemda Kapuas yang seakan tutup mata, membiarkan wajah Kota Kapuas semakin semrawut. “Seakan dibiarkan. Ada yang terpasang dan hampir jatuh contoh jalan anjir itu, membahayakan pengendara,” pungkasnya.
Sementara itu, Madi yang juga masyarakat Kapuas saat dimintai keterangan menganggap para calon ini sudah kebelet ingin dipilih. “Sayangnya mereka tak mengindahkan keindahan kota. Lihat saja, sampai ucapan bulan Ramadan saja masih terpasang. Sengaja tak dilepas,” cibirnya.
Perihal penyebutan dapil (daerah pemilihan), dia menegaskan ini menjadi perhatian serius Bawaslu. “Ini masuk dalam perhatian kami sebagai masyarakat, Meski PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) terbaru tentang kampanye belum ada,” ujarnya.
Madi mengaku miris, melihat spanduk berisi ucapan hari raya yang momennya sudah lama lewat, namun masih terpampang. “Kami hanya sebatas melihat dan kiranya Bawaslu Kapuas dapat mengimbau kepada parpol untuk menahan diri. Kalau bersosialisasi, silakan sesuai aturan,” pesannya.
“Ini kan juga berkaitan dengan estetika kota. Harusnya yang memasang juga memahami ini,” tutupnya. (Hasan).
