Karhutla Meningkat, Ini Langkah Dinkes Kotim Atasi ISPA dan Diare

JANNAH/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi.

SAMPIT – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi mengatakan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) mulai dari Januari hingga Agustus 2023 di Kotim mencapai 15.462 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari berbagai kalangan mulai dari balita, anak-anak, dewasa hingga manula. Selain penyakit ISPA, lanjutnya, biasanya diikuti kasus penyakit diare dengan status stabil mengingat upaya yang dilakukan Dinkes Kotim.

“Kami menyambut baik langkah yang diambil Bupati Kotim sehingga kami dalam menghadapi status meningkatnya menjadi tanggap darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dapat mengambil tindakan langkah-langkah antisipasi,” ucapnya, Senin 11 September 2023.

Adapun langkah yang telah diambil Dinkes Kotim, yaitu;

  • Sejak bulan mei 2023 mengingatkan puskesmas untuk antisipasi penyakit ISPA yang mungkin terjadi pada musim kemarau dengan penyediaan logistik dan promosi kesehatan.
  • Membuat surat edaran untuk kewaspadaan ISPA dan diare.
  • Koordinasi dengan Dinas Pendidikan kabupaten Kotim untuk penjadwalan ulang waktu belajar siswa selama musim kemarau, terutama ketika terjadi kabut asap dan lingkungan sekolah terdampak kabut asap.
  • Melaporkan kondisi karhutla/kabut asap ke Dinkes Provinsi Kalteng dan pusat krisis kesehatan Kemenkes.
  • Menyusun usulan kebutuhan masker untuk diusulkan untuk ke Dinkes Provinsi Kalteng dan Kementerian Kesehatan.
  • Melaksanakan penyuluhan keliling terkait kewaspadaan kabut asap.

“Kasus ISPA di Kotim mengalami peningkatan mulai Juni ke Juli sebesar kurang lebih sebesar 80 persen dan Jjuli ke Agustus sekitar 25 persen paling banyak Baamang dan Ketapang. Artinya meningkatnya Karhutla juga berdampak pada kesehatan warga Kotim baik itu dari berbagai kalangan mulai dari balita, anak-anak, dewasa hingga manula yang berjumlah 15.462 orang dari Januari hingga Agustus,” ucapnya kembali.

Adapun penyakit lainnya berupa diare seiring dengan kasus ISPA pada musim kemarau terdata stabil. Hal ini mengingat upaya Dinkes Kotim dalam mencegah terjadinya diare di Kotim ini dengan menjaga kualitas air minum.

“Tahun ini kami memantau dan mengevaluasi kualitas air galon isi ulang di Kotim sehingga kasus diare cenderung stabil,” tutupnya.

(Jannah)

Follow Berita Sampit di Google News