PALANGKA RAYA – Program Shrimp Estate di Kabupaten Sukamara memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng, Darliansjah, proyek ini mampu menyumbang Rp8,5 miliar per siklus produksi.
Darliansjah menjelaskan bahwa program tersebut sedang berjalan sesuai rencana. “Program shrimp estate on the track sedang berjalan sesuai dengan perencanaan,” katanya, Rabu 4 Desember 2024.
Menurutnya, program tersebut bisa memberikan beberapa keunggulan, seperti pendapatan daerah, menyerap tenaga kerja, berpotensi menjadi model pengembangan usaha bagi daerah lain serta bisa menarik investor.
“Inikan budidaya, artinya siklus terus berjalan. Siklusnya itu dari tebar kemudian kelola, panen, pembersihan, kemudian tebar lagi,” jelasnya.
Darliansjah berharap akan muncul tambak-tambak udang lainnya yang menjadi komoditas unggulan di provinsi Kalteng.
Terkait rencana pengembangan di wilayah lain, seperti di Kabupaten Kapuas, pihaknya masih melakukan kajian mendalam.
“Karena ini sangat butuh uang yang besar. Jadi kalau kita asal ‘bapak senang’ kan akan memberikan dampak yang buruk untuk program tersebut,” tegasnya.
Dari penghasilan untuk PAD Rp8,5 miliar tersebut, pihaknya akan melengkapi sarana prasarana seperti transmorking yang sudah pihaknya lengkapi, bangunan seperti rumah panen, dapur, bengkel sudah pihaknya penuhi semua.
“Insha allah ketika tekhnologi semakin terlengkapi, produktivitas akan semakin membaik,” ujarnya.
Saat ini, jumlah Rp8,5 miliar baru berasal dari satu siklus dengan sekitar 36 kolam percobaan. Pada Januari ini, pihaknya berencana menebar benih dan menargetkan dua siklus produksi pada tahun 2025.
(Syauqi)