Fraksi Golkar DPR RI: Potensi SDA Harus Dikelola Secara Bijaksana

Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin.

JAKARTA– Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa pemerintah di tahun 2025 diharapkan membuat skala prioritas yang berpijak pada kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya, kata Mukhtarudin yakni pentingnya pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia dilakukan secara bijaksana.

Harapan fraksi Golkar senayan di tahun 2025 pemerintah Prabowo harus terus berupaya mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada sebagai bentuk keberpihakan negara kepada kepentingan rakyat.

“SDA yang kita miliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya, karena berkaitan dengan keberlanjutan pemanfaatan bagi generasi penerus mendatang,” tutur Mukhtarudin, Minggu 29 Desember 2024.

Hal tersebut merupakan amanah Pasal 33 Ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 di mana bumi, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Mukhtarudin menyebut potensi sumber daya alam di Indonesia cukup besar, di mana cadangan nikel Indonesia termasuk yang terbesar, yakni 40-45 persen dari total cadangan nikel dunia.

BACA JUGA:  Iran di Luar Liga Arab, Identitas Persia Dalam Pusaran Timur Tengah

Khusus untuk nikel, pada 2022, data Badan Geologi Amerika mencantumkan total cadangan nikel sebesar 22-23 persen yang ada di dunia itu, adalah dari Indonesia.

Sedangkan, pada 2023 akhir, data Badan Geologi Amerika menyebutkan bahwa 40-45 persen total cadangan nikel di dunia itu ada di Indonesia, yang menjadi salah satu negara yang mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia.

Kendari demikian, Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengaku ragam masalah yang mengemuka sepanjang 2024 sudah sangat jelas. Terutama, masalah yang berkait langsung dengan menurunnya aspek kesejahteraan banyak komunitas.

“Hal ini ditandai dengan berkurangnya kelas menengah dan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang menganggur,” imbuh Mukhtarudin.

Tahun 2025 dinilai belum tentu lebih baik. Mengingat, lanjut Mukhtarudin, dinamika global masih belum kondusif. Bahkan, menjelang berakhirnya 2024, telah bermunculan benih-benih masalah baru yang diperkirakan akan mengeskalasi ketidakpastian dunia sepanjang tahun 2025 nantinya.

BACA JUGA:  Persahabatan JFK dan Soekarno, Diplomasi Pribadi di Tengah Pusaran Perang Dingin

Kendati demikian Mukhtarudin berharap yang harus menjadi perhatian dan konsen Pemerintah paling besar di tahun 2025 adalah daya beli masyarakat saat ini.

“Untuk itu Tahun 2025, Fraksi Golkar DPR RI mendorong pemerintah dapat mengolah potensi SDA kita dengan bijaksana, sehingga dapat memberikan manfaat luas kepada masyarakat luas,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)