Program Makan Bergizi Gratis Belum Terasa di Kalteng, Belum Menyentuh Sekolah Pedalaman

Program Makan Bergizi Gratis Belum Terasa di Kalteng, Belum Menyentuh Sekolah Pedalaman
IST/BERITASAMPIT - Ilustrasi pelaksanaan program MBG di sekolah dasar, di Kalteng program tersebut masih belum memberikan dampak nyata.

PALANGKA RAYA – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto belum memberikan dampak nyata bagi seluruh daerah, khususnya di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, menyebut bahwa hingga saat ini manfaat program tersebut belum merata dan belum sepenuhnya dirasakan oleh siswa di wilayah pedalaman.

“Jadi Dinas Pendidikan itu masih melakukan pengusulan sesuai dengan kebutuhan, agar sekolah-sekolah bisa dibangun dapurnya,” kata Edy, saat ditemui di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kalteng, Selasa pagi, 10 Juni 2025.

Menurut Edy, saat kegiatan “Pak Gubernur Mengajar” beberapa waktu lalu, masih banyak siswa yang harus membawa bekal sendiri, terutama di sekolah-sekolah terpencil.

“Waktu Pak Gubernur mengajar, masih ada sekolah yang sudah punya alat interaktif tapi anak-anaknya harus bawa makan sendiri saat istirahat. Ini terutama di daerah pedalaman,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Dialog Huma Betang untuk Generasi Muda, Tekankan Bahaya Narkoba hingga Radikalisme

Edy menambahkan, pihaknya terus menunggu perkembangan implementasi program MBG dari pemerintah pusat.

Saat ini, Dinas Pendidikan sedang menyusun usulan pembangunan dapur sekolah atau Sentra Pelayanan Pangan Generasi (SPPG), yang menjadi tulang punggung pelaksanaan program tersebut.

“Programnya masih terus berlanjut. Kita masih menunggu progres dari pusat, terutama terkait pembangunan infrastruktur SPPG,” ucapnya.

Saat ini, berdasarkan data yang diterima, terdapat 4 unit SPPG aktif di Kota Palangka Raya yang melayani 55 sekolah dan 2 puskesmas, dengan sasaran sebanyak 15.000 siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Pemprov Kalteng juga merencanakan penambahan 9 unit SPPG baru, yang akan tersebar di: Palangka Raya (4 unit), Kapuas (1 unit), Barito Timur (1 unit), Barito Selatan (1 unit), Kotawaringin Barat (1 unit) dan Katingan (1 unit).

BACA JUGA:  Hadiah HUT ke-68, Denda PBB-P2 di Kota Palangka Raya Dihapus hingga September

Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan pembangunan tambahan unit tersebut akan direalisasikan.

Wagub berharap, pemerintah pusat melalui kementerian terkait dapat mempercepat pelaksanaan program ini agar manfaatnya benar-benar terasa, terutama bagi anak-anak sekolah di daerah terpencil yang rentan terhadap masalah gizi.

“Program ini bagus secara konsep, tapi implementasinya harus merata dan cepat. Anak-anak di pedalaman juga berhak merasakan manfaat yang sama,” tegas Edy.

(Sya’ban)